Pengalaman Solo Touring ke Candi Borobudur Setelah Ditinggal 25 Tahun Silam

Pengalaman Solo Touring ke Candi Borobudur Setelah Ditinggal 25 Tahun Silam
Foto 1. Kolase foto selama berkunjung di Candi Borobudur. Foto dokumentasi Sparklepush.com

Pengalaman Solo Touring ke Candi Borobudur Setelah Ditinggal 25 Tahun Silam

Setelah lebaran Idul Fitri 2025 atau tepatnya jatuh pada 1 Syawal 1446 Hijriah maka seperti biasa, sungkem ke Orang Tua dan Mertua serta silaturahmi (Nyadran) ke saudara.

Sayangnya, lebaran kali ini tidak berkesempatan sungkem dengan Ibu Mertua karena beliau telah dipanggil duluan sebelum Hari Raya Idul Fitri. Semoga, seluruh amal ibadah beliau diterima Allah S.W.T.

Setelah selesai menyelenggarakan silaturahmi kesana-kemari hingga list kunjungan tercentang semua saya pun berniat mewujudkan 2 keinginan saya yang belum tercapai yaitu:

  1. Keliling Jawa Tengah
  2. Berkunjung kembali ke Candi Borobudur.
Sebenarnya saya tidak ingin solo touring keliling Jawa Tengah atau Berkunjung Kembali Ke Candi Borobudur. Ada beberapa teman yang sempat saya hubungi jauh hari sebelum hari H.

Tapi, apalah daya.

Ternyata teman-teman partner touring saya masih dalam kesibukan suasana lebaran. Jadi, Solo Touring pun menjadi opsi terakhir.

Efeknya, Saya mengambil keputusan opsi touring ke-2, yaitu Berkunjung Kembali Ke Candi Borobudur.

So, saya harus merelakan kehilangan 1 kesempatan untuk bisa berkeliling Jawa Tengah dan kesempatan ini bisa jadi hanya sekali. Namun terkadang saya tetap mengharapkan kesempatan itu datang.

Perjalanan Solo Touring ke Candi Borobudur dimulai dari Kantor saya, Sebuah kantor perusahaan yang bergerak di bidang kemitraan kuliner Ayam Goreng di sekitar Kecamatan Pangkah.

Sebelum berangkat, saya sempat mengamati langit sekitar yang nampaknya tidak begitu cerah.

Langit di atas Kecamatan Pangkah ini terlihat biru namun terdapat awan putih yang menyelimuti. 

Foto 2. Langit Biru dan Awan Putih di Sekitar Kantor. Foto dokumentasi Sparklepush.com
Foto 2. Langit Biru dan Awan Putih di Sekitar Kantor. Foto dokumentasi Sparklepush.com

Foto 3. Langit Biru, Awan Putih dan Pohon. Foto dokumentasi Sparklepush.com
Foto 3. Langit Biru, Awan Putih dan Pohon. Foto dokumentasi Sparklepush.com

Dengan keadaan awan yang 50% menyelimuti langit di siang itu tak mengurungkan niatku untuk tetap melanjutkan perjalanan.

Jika ditengah perjalanan berpapasan dengan hujan pun saya sudah siap dengan mantel hujan yang cukup tebal, bahkan logistik pun tetap saya bawa.

Untungnya solo touring kali ini saya bawa Motor Honda Scoopy yang punya kelebihan sebagai berikut:
  1. Ada colokan untuk fast charging
  2. Bagasi cukup luas
Jadi saya tidak perlu membawa power bank untuk keperluan ngeces ponsel pintar besutan Samsung seri M15 dan peralatan elektronik lain termasuk kamera Sony A-6400.

Untuk kamera Sony A-6400 juga untungnya sudah saya belikan baterai cadangan dari dari Wasabi sebanyak 2 pcs sekaligus chargernya (dalam satu paket penjualannya).

Jadi kalau baterai utama (bawaan Sony A-6400) dayanya habis, bisa langsung dicopot dan di recharge, sementara itu saya tetap masih bisa pakai Sony A-6400 pakai baterai cadangan dari Wasabi.

Sedangkan bagasi yang cukup luas membuat saya tidak perlu repot bawa tas ransel gede untuk bawa perlengkapan.

Sementara itu untuk urusan dokumentasi, kamera Sony A-6400 dan Samsung M15 menjadi andalan saya untuk penetrasi hobi fotografi.

Btw, Ini adalah pertama kalinya saya merasakan pengalaman Solo Touring ke Candi Borobudur setelah 2004 silam.

Pada waktu itu saya kesini bersama rombongan English Club (sebuah lembaga kursus bahasa inggris dasar yang ada di Brebes) dan Borobudur adalah sebuah ujian "chunin" dimana peserta ujian harus bisa berkenalan dan berdialog dengan turis asing. Dan pada saat itu pula dalam hati kecil saya pernah berkata "Suatu hari nanti aku akan kembali ke sini bersama seseorang ataupun sendirian"

Yup, 2004 silam (saya ngak salah ketik) saya pernah datang ke sini bersama rombongan tersebut dan sekarang saya yakin, teman-teman anggota rombongan ini sekarang sudah sukses dengan dunianya masing-masing.

Rute Solo Touring ke Candi Borobudur 2025


Foto 4. Rute Perjalanan Solo Touring ke Candi Borobudur 2 April 2025. Screenshot Peta Google.

Jika dilihat dari Rute Candi Borobudur di atas maka saya akan diarahkan dari Pangkah sebagai berikut

  1. Melalui jalan menuju Jatinegara yang masih ikut Kabupaten Tegal menuju Pasar Warungpring Pemalang
  2. Dari pasar Warungpring diarahkan lagi ke Randudongkal dan melewati Randujajar (2 pohon Randu besar yang berada di kiri dan kanan jalan). Sparklepush.com pernah melewati ini pada saat explore ke 👉 Igir Kandang
  3. Setelah melewati Pasar Randudongkal dilanjutkan ke arah Pasr Belik.

Meskipun google maps sudah menunjukkan rute terbaik Solo Touring ke Candi Borobudur tapi Saya memutuskan mengambil rute yang diinginkan saya yaitu melalui jalur Moga, Kabupaten Pemalang meskipun ujung-ujungnya tetap harus melintasi Pasar Belik juga 😁 (merasa konyol).

Rute Solo Touring Candi Borobudur via Pangkah - Moga, Kabupaten Pemalang:

  • Melalui jalan menuju Jatinegara dan ikuti jalan ini hingga ke lampumerah pertigaan Pasar Warungpring.
  • Dari lampumerah pertigaan pasar Warungpring ambil jalan lurus menuju Jl. Welut Putih dimana jalur ini hanya bisa dilalui sepeda motor dan mobil-mobil kecil. (truck engkel atau debel tidak bisa lewat karena ada penyempitan jalan yang ekstrim)
  • Ikuti Jl. Guci - Randudongkal hingga di pertigaan lampumerah Pasar Moga ambil ke kiri mengikuti Jl. Moga - Pulosari.
  • Dari Pulosari kemudian diarahkan ke Belik (Mbelik)
Singkat cerita, setelah melewati pertigaan Pasar Moga yang bersebelahan dengan terminal Bus Moga di kilometer 6 akhirnya saya berhenti untuk ngadem sejenak.

Video perjalanan dari Pangkah - Jatinegara:
Video 1. Perjalanan dari Pangkah menuju Jatinegara (2 April 2025).

Karena ini pengalaman pertama solo touring pake motor metiknya Honda yaitu Scoopy jadi saya nggak berani berlama-lama.

Maklum, kebiasaan pakai motor manualnya Suzuki. (Desclimer: tidak ada maksud untuk menjatuhkan nama brand ya. Ini hanya kebiasaan pakai motor manual terus tiba2 pindah ke metik jadi agak2 gimana gitu)

Foto 5. Ngadem sejenak di sebuah minimarket Jl. Pulosari - Belik. Foto dokumentasi Sparklepush.com

Foto 5 di atas adalah suasana depan minimarket saat saya berhenti sekitar setengah jam untuk menurunkan panas mesin. Sedangkan pada Foto 6 yang ada dibawah adalah rute dari terminal Bus Moga menuju lokasi peristirahatan pertama yang jaraknya sekitar 6.6 Kilometer. 

Foto 6. Rute Terminal Bus Moga - Minimarket di Jl. Pulosari tempat peristirahat pertama. Foto tangkap layar Google Maps.
Foto 6. Rute Terminal Bus Moga - Minimarket di Jl. Pulosari tempat peristirahat pertama. Foto tangkap layar Google Maps.

Tantangan di jalan berikutnya adalah hujan.

Yup, dari arah selatan menuju Moga, saya menyaksikan banyak pengendara roda dua yang sudah memakai jas hujan dalam keadaan basah kuyup.

Jadi, begitu selesai ngadem di tempat ini, saya langsung memakai jas / mantel hujan untuk antisipasi supaya jika memang masih dalam keadaan hujan gerimis atau hujan lebat, saya tidak perlu lagi menghentikan si Scoopy hanya untuk memakai jas hujan.

Akhirnya perjalanan Solo Touring ke Candi Borobudur pun kembali dilanjutkan dan sudah memakai jas hujan.

Alhamdulillah memang turun hujan di sepanjang jalan menuju Belik.

Meskipun turun hujan, saya tetap lanjut dan mantap melajukan si Scoopy karena semua ban masih dalam keadaan yang layak.

Namun meskipun kondisi ban masah layak, saya tetap melajukan motor saya dengan kecepatan sedang. Nggak terlalu kenceng dan nggak terlalu lambat. 

Ya, sedang-sedang saja.

Sebenarnya dalam hati ingin sekali merekam momen hujan pas Solo Touring seperti ini tapi ya mau begimane lagi, device-ku tidak dibekali fitur tahan hujan.

Jadi, beberapa view di Jalan menuju Belik pun terlewat begitu saja tanpa adanya dokumentasi yang mengabadikan moment.

Semoga saja tahun ini bisa kebeli peralatan yang mumpuni untuk Blog ataupun Vlog di Sparklepush.com yang bisa diajak hujan-hujanan dan naik gunung, aamiin.

Perhentian Solo Riding menuju Candi Borobudur berikutnya adalah di sebuah masjid yang berada di Belik

Kurang lebih menghabiskan waktu sekitar 20 menit perjalanan untuk sampai di masjid Masjid Baitussalam yang ada di Belik.

Foto 7. Rute Perjalanan Ke Candi Borobudur dari Minimarket Pulosari menuju Masjid Baitussalam Belik. Foto Screenshot Googlemap.

Gambar pada Foto 7 adalah screenshot google map yang menunjukkan rute dari tempat istirahat/ngadem pertama ke Masjid Baitussalam Belik.

Sebenarnya pemandangan alam di sekitar sini sangat bagus lho. 

Tapi karena ada kekhawatiran dapat merusak Samsung M15 dan Sony 6400 jadi saya tidak mewujudkan keinginan memotret ataupun merekam videonya.

Menit demi menitpun akhirnya dilalui.

Dan akhirnya, saya pun sampai diperhentian berikutnya yaitu Masjid Baitussalam Belik.

Usai menunaikan sholat, saya pun mendokumentasikan keadaan sekitar yang masih di dera oleh gerimis yang mengundang kerinduan (ciyeeehhh alay), Perjalanan untuk merasakan Pengalaman Solo Touring ke Candi Borobudur pun dilanjutkan kembali.

Video 2. Suasana masjid Baitussalam Belik yang masih diguyur gerimis (2 April 2025).

Sebenarnya perjalanan dari Masjid Baitussalam Belik, masih dalam keadaan gerimis, khas daerah dataran tinggi.

Karena intensitas gerimis yang masih cukup tinggi, saya tidak melucuti jas hujan.

Meskipun gerimis, kalau lama diperjalanan, ya lama-lama basah kuyup juga nih badan. 

Rute Solo Torung ke Candi Borobudur selanjutnya melalui daerah Bobotsari, Purbalingga.

Pada Foto 8 bagian kiri bawah adalah rute yang saya lalui.

Jarak dari Masjid Baitussalam Belik menuju titik perhentian berikutnya berjarak 15 Kilometer atau 23 menit waktu tempuh menurut perkiraan Google map.

Ya walaupun lagi-lagi saya bilang, tak sepenuhnya benar dan tak sepenuhnya salah, karena semua tergantung situasi dan kondisi di jalan.

Sebenarnya saya berhenti bukan untuk istirahat lagi ya, tapi untuk melihat pemandangan yang indah dan mumpung gerimisnya sudah mulai berkurang banget. Maklum, Samsung M15 saya kan bukan tahan air kaya Samsung A55 atau A56 atau ponsel pintar flagship lainnya.

Jadi musti nunggu moment yang tepat.

Foto 8. Berhenti sejenak, selfie dengan background sawah, gunung, dan mendung. Foto atas dokumentasi Sparklepush.com


Posting Komentar

0 Komentar