![]() |
Foto-foto Berkunjung Ke Tempat Wisata Candi Borobudur [Pakai Kamera Sony A6400 + Kit + Tamron 70-300 A-mount] |
Dibalik foto-foto berkunjung ke Tempat Wisata Candi Borobudur pakai Kamera Sony A6400+Kit Lens dan Tamron 70-300mm A-mount ada sebuah kekhawatiran tentang charge bagi pengunjung yang membawa kamera DSLR/Mirrorles.
Info ini sempat beredar pada sekitar tahun 2018 silam dimana bagi para wisatawan yang berkunjung ke Candi Borobudur dan membawa Kamera Profesional - dalam hal ini - kamera DSLR/Mirrorles dikenai tarif tambahan.
Isu ini sempat diangkat oleh beberapa media besar seperti Tribun.
Untungnya di tahun 2018 saya belum ada keinginan Solo Touring ke Candi Borobudur. Di tahun tersebut, saya masih belum terlalu aktif menjalani hobi traveling dan fotografi meskipun Sparklepush.com sering menghadirkan artikel tentang wisata dan kuliner serta pengalaman jalan-jalan ke suatu tempat.
Jadi saya tidak bisa membahasnya lebih dalam. Tapi jika Klepusher punya pengalaman soal tarif tambahan bagi yang bawa kamera ataupun drone di tahun tersebut, mohon berkenan untuk share di kolom komentar ya. π
Sebab, pada saat saya Solo Touring ke Candi Borobudur dan benar-benar sampai di tempat tujuan, saya menyaksikan ada beberapa wisatawan yang bebas membawa kamera DSLR/Mirrorles untuk berfoto ataupun mengambil video. Khusnudzon-nya saya, mereka sudah membayar tarif tersebut.
Karena dibikin penasaran sama realita yang berbanding terbalik dengan info di awal tadi, akhirnya saya pun memberanikan diri nanya ke juru foto di sekitar Candi Borobudur.
Jawaban yang sangat menggembirakan pun akhirnya saya dapatkan, saat juru foto bilang bahwa penggunaan kamera DSLR/Mirrorles sekarang sudah diperbolehkan. Dialog soal dihapusnya larangan bawa kamera DSLR/Mirrorles pernah saya siarkan live di Facebook saya.
Setelah mendengar kabar tersebut dan melihat banyak pengunjung yang membawa kamera mirrorles seperti Fujifilm seri XA dan ada juga yang pakai dari pabrikan Canon, akhirnya saya pun mengeluarkan kamera andalan saya, Sony A6400. Kamera sejuta umatnya Sony yang saya beli sekitar setahun yang lalu dan sepaket dengan lensa kit.
Kolase Foto Candi Borobudur Saat Berkunjung Pada Kamis, 3 April 2025:
![]() |
Foto 2. Koleksi foto Candi Borobudur - Sebuah Candi Budha Terbesar yang masuk dalam Keajaiban Dunia dari Indonesia. Fotos dokumentasi Sparklepush.com |
Hasil jepretan Sony A6400 + Lensa Kit 16-50mm:
![]() |
Foto 3. Candi Borobudur, Langit Biru dan Awan Putih. Foto dokumentasi Sparklepush.com |
![]() |
Foto 4. Candi Borobudur di hiasi awan tipis dilangit biru. Foto dokumentasi Sparklepush.com |
![]() |
Foto 5. Candi Borobudur, Awan Putih dan Langit Biru. Foto dokumentasi Sparklepush.com |
Hasil jepretan Sony A6400 + Lensa Tamron 70-300mm A-mount:
![]() |
Foto 6. Stupa Candi Borobudur dan Langit biru. Foto dokumentasi Sparklepush.com |
![]() |
Foto 7. Bentuk patung mirip belalai gajah di salah satu sudut Candi Borobudur. Foto dokumentasi Sparklepush.com |
![]() |
Foto 8. Penampakan Patung Buddha di salah satu dinding Candi Borobudur. Foto dokumentasi Sparklepush.com |
![]() |
Foto 9. Ukiran pada salah satu dinding Candi Borobudur. Foto Dokumentasi Sparklepush.com |
Kamera Sony A6400 memang sangat cocok sekali bagi fotografer pemula atau mereka yang baru saja terjun di dunia hobi fotografi.
Jadi menurut pandangan saya pribadi, jika ada yang menanyakan Sony A6400 cocok untuk apa?
Jawaban saya tetap pada: "Kamera Sony A6400 itu cocok buat kamu yang baru memulai dunia fotografi (ataupun video) namun di level yang agak seriusan."
Jadi bagi Klepusher yang sedang cari referensi kamera mirrorless untuk pemula yang serius terjun di dunia fotografi ataupun video, Sony A6400 bisa jadi pilihan.
Alasan memadukan dua lensa, Kit 16-50mm dan Tamron 70-300 pada saat melakukan Solo Touring ke Candi Borobudur.
Lensa Kit Sony A6400 + EPZ 16-50mm.
Lensa ini dibekali bukaan apertur 3.5-5.6 sangat cocok untuk keperluan vlogging atau fotografi kehidupan sehari-hari.
Selama pemakaian lensa disaat Solo Touring ke Candi Borobudur dati tanggal 2 April 2025 tidak ditemukan masalah yang berarti.
Bahkan lensa ini saya pakai selamat agenda Solo Touring ke Candi Borobudur untuk merekam moment perjalanan dari Pankah, Kabupaten Tegal hingga Jembatan Merah Tegalpingen, Kabupaten Purbalingga. Udah kaya Gopro.
Sayangnya, absenya waterproof dan weatherproof di spesifikasi kamera Sony A6400 pada kemasan kardusnya membuat saya nggak berani pakai disaat hujan.
Selain itu, kamera dengan spesifikasi tahan air, tahan cuaca, tahan banting, tahan godaan mantan (π€£ mulai salah ngetik lagi) biasanya berada di rentang harga 20jutaan keatas. Semantara, Kamera Sony A6400 yang saya punya hanya berada di harga 12jutaan.
Kembali ke Lensa Kit EPZ 16-50mm yang saya pakai buat foto-foto di area sekitar Candi Borobudur.
3 Foto di atas yaitu Foto 3, 4 dan 5 adalah hasil jepretan kamera Sony A 6400 + Lensa Kit.
Saya memanfaatkan moment dimana langit biru, awan putih dan Candi Borobudur menyatu dalam satu bingkai. Selain itu, lensa dengan panjang mulai dari 16mm ini cukup mengakomodir keinginan saya memotret borobudur secara luas sehingga tubuh bangunan Candi Borobudur dapat terpotret lebih baik tanpa harus menyesuaikan jarak saya ke objek.
Namun tak selamanya keunggulan itu berlaku ya. karena dengan lensa ini saya kehilangan detail pahatan yang ada pada Candi Borobudur.
Dan disinilah peran lensa Tamron 70-300mm Amount.
Lensa jadul Sony A-mount pihak ketiga dari pabrikan Tamron: 70-300 F/4-5.6 Di LD Macro 1:2 dipasang dengan Sony A6400 E-mount.
Apakah bisa A-mount lenses digunakan pada kamera Sony E-mount Body?
Jawabannya Bisa. Bisa banget.
Bagaimana cara menggunakan lensa A-mount Sony pada kamera E-mount Sony?
Untuk menggunakan lensa A-mount pada Body E-mount harus ada "penghulunya" dulu. Ah, macam nikahan saja...!
Iya emang....! karena butuh penyambung antara Lensa A-mount ke E-mount Body. Harga penyambung lensa beda dudukan ini bervariasi. Ada yang harganya murah, ada juga yang mehongnya bisa bikin Klepusher mundur dan nyleteuk: "Mending beli lensa baru aja kalau harganya segitu....ππππ"
Berhubung saya masih eksperimen pakai Lensa Tamron 70-300mm di Body Sony A6400 jadi saya pakai yang harganya terjangkau saja dengan konsekuensi tidak bisa melakukan autofocus.
Wah, ini sih tantangan terberat bagi seorang pemula seperti saya.
Tapi untungnya Sony A6400 ini sudah dibekali dengan fitur Peak ingFocus dimana monitor akan menampilkan fokus terbaik dengan warna merah (bisa diganti kok warnanya). Fitur ini sangat membantu saya selama hunting foto di sekitar Candi Borobudur.
Hasil foto Sony A6400 menggunakan lensa A-mount dari Tamron 70-300 adalah pada Foto 6, 7, 8 dan 9 di atas.
Selain memotret Candi Borobudur, saya juga memotret aktifitas orang-orang yang menikmati piknik mereka di destinasi winata kelas dunia di bawah ini.
![]() |
Foto 10. 2 gadis kecil sedang asyik berpose di depan kamera orang tuanya. Foto dokumentasi Sparklepush.com (hasil jepretan Sony A6400 + Lensa E PZ 16-50mm (lensa kit)) |
![]() |
Foto 11. Seorang anak kecil sedang berpose di depan kamera di area pelataran Candi Borobudur. Foto dokumentasi Sparklepush.com (hasil jepretan Sony A6400 + Lensa E PZ 16-50mm (lensa kit)) |
![]() |
Foto 12. Asyik berfoto di Candi Borobudur. Foto dokumentasi Sparklepush.com (hasil jepretan Sony A6400 + Lensa E PZ 16-50mm (lensa kit)) |
0 Komentar
Silahkan berkomentar dengan bahasa yang komunikatif, sopan, berbobot, dan tentunya yang relevan.
Jika kedapetan mengandung unsur p#rn#, ujaran kebencian, Sara, politik, link aktif, hoax maka akan dihapus.
✌❤π
πTerimakasihπ