Deretan Lensa (Sony E-mount) Idaman Saya dan harganya: Pusing, Bisa Bikin Dompet Jebol... bol....! 😭😭😭

Deretan Lensa (Sony E-mount) Idaman Saya dan harganya. Foto Sigma Indonesia dan Sony Indonesia
Deretan Lensa (Sony E-mount) Idaman Saya dan harganya. Foto Sigma Indonesia dan Sony Indonesia


Fotografi adalah hobi yang sangat menyenangkan. Pendapat saya ini tentunya sangat dipengaruhi oleh perspektif pribadi dan para pegiat hobi ini.

Saya yakin, bagi Klepusher yang tidak menyenangi hobi ini - Fotografi - akan menganggapnya sebagai hal yang biasa-biasa saja. Bahkan mungkin ada yang menganggap hobi fotografi ini adalah hobi yang mahal, apalagi jika tahu bahwa ada lensa yang harganya bisa tembus jutaan dolar seperti Leica APO-Telyt-R 1600mm f/5.6, yang berharga lebih dari 2 juta USD. Wow sambil merem deh πŸ˜†. 2 ginjal saya aja nggak bisa tembus di harga segitu. 🀣🀣🀣🀣.

Dan kalo dipikir-pikir, jika cuma buat hobi doang, ya, harga segitu sudah super...super...mustahil kebeli, kecuali Allah sudah menghendaki.

Ya, no body knows, esok hari kita bakal sekaya apa atau mungkin semiskin apa. Astaughfirullah....

Jangan khawatir, masih ada kok, lensa-lensa murah yang bisa jadi pilihan. Tapi, meskipun ada pabrikan lensa yang menawarkan harga lebih kompetitif, tetap saja, saat ini lensa-lensa 

 yang menjadi incaran saya selalu sulit dijangkau kecuali ada keajaiban.

Meskipun demikian, lensa-lensa yang tergolong dalam wishlist saya masih bisa dibilang bikin pusing dan dompet jebol, sejobol-jebolnya 🀣.

Nah, berikut ini Deretan daftar Lensa Idaman Saya dan harganya yang bisa bikin Pusing dan sekaligus Bisa Bikin Dompet Jebol... bol....!

1. Lensa tele dan lensa zoom.

Keduanya sama-sama bisa memanjang, kalau bahasa jawanya sesuatu yang bisa memanjang itu modod 🀣🀣🀣. Terkesan aneh dan lucu 'kan. Saya aja yang bikin tulisan ini ketawa-ketiwi di dalam hati.

Kalau ketawa-ketiwi beneran, bisa dikira lekas kapan? Lagi-lagi bahasa jawa ngapak untuk mengekspresikan sebuah pertanyaan "Kapan mimin mulai gila?"

Pada dasarnya, ini menurut perspective saya ya, Lensa tele dan lensa zoom sebenarnya sama-sama bisa memanjang (saya tidak akan menyematkan kata modod lagi, janji...!). Mendekatkan objek yang jauh tapi ada perbedaan yang mendasar pula diantara keduanya.

Lensa Tele umumnya memiliki panjang fokus mulai dari 100mm bahkan ada yang lebih kecil lagi dan kalo mau dipanjangkan lagi bisa lebih dari 400mm. Contoh dari produk telefoto lens dari brand Sony adalah SEL100400GM.

Foto 1. SEL100400GM, Sony E-Mount Lens G-Master terbaru. Foto Sony Indonesia
Foto 1. SEL100400GM, Sony E-Mount Lens G-Master terbaru. Foto Sony Indonesia

Lensa di atas adalah salah satu contoh dari lensa tele yang saya maksud, yaitu panjang focus mulai dari 100mm dan 400mm jika di-mentok-in panjang focus-nya.

Foto 2. Daftar lensa tele dari brand Sony. Foto tangkap layar dari sony.co.jp
Foto 2. Daftar lensa tele dari brand Sony. Foto tangkap layar dari sony.co.jp

Di pojok kanan atas pada setiap bingkai gambar lensa terdapat simbol tanda centang yang menandakan bahwa lensa tersebut dapat bekerja dengan baik jika dipasangkan dengan kamera Sony A6400.

Spesifikasi dan fitur lensa tele idaman saya dan harga untuk Sony FE 100-400mm G Master.

Berdasarkan situs resminya, lensa tele 100-400 G Master yang berkode FE sebenernya untuk kamera sony jenis Full Frame. Tapi, sony memang tidak membedakan jenis dudukan lensa (mount lens). Artinya, mau pake full frame atau APS-C Format, umumnya lensa sony bisa dipake di kedua jenis dudukan lensa.

Lensa Sony FE 100-400mm  G-Master ini punya spesifikas panjang fokus minimum 100mm hingga 400mm dengan jarak fokus mulai dari 0,98 meter sedangkan jarak fokus maksimalnya menyentuh angka 800mm jika pakai teleconverter 2x (dari Pabrikan Sony juga sudah menyediakan produk teleconverter namun dijual terpisah). Jika mengandalkan unitnya saja, jarak fokus maksimalnya bisa mencapai 400mm.

Karena saya pakai kamera Sony A6400 maka saya bisa mendapatkan jarak maksimal 1200mm jika pakai teleconverter 2x. Tapi kalo saya nggak pakai teleconverter maka jarak maksimal yang saya dapatkan hanya 800mm saja. Jarak segitu tanpa teleconverter merupakan keuntungan buat saya yang pakai Sony A6400. Mohon koreksinya jika saya salah ya Klepusher.

Foto 3. Sony FE 100-400mm G Master dipasangkan dengan Sony A6700. Foto tangkap layar channel youtube Curtis Padley
Foto 3. Sony FE 100-400mm G Master dipasangkan dengan Sony A6700. Foto tangkap layar channel youtube Curtis Padley

Foto 3. di atas saya ambil dari karya content creator youtube Curtis Padley yang memberikan ulasan fotografi pemakaian lensa Sony FE 100-400mm GM. Sekilas, Sony A6700 yang secara dimensi lebih besar dibanding Sony A6400 punya saya, keliatan kekecilan, gimana kalau lensa tele ini dikawinkan sama punya saya, pasti punya saya akan terlihat lebih kecil lagi. 😁

Selain panjang fokusnya yang lebih dibandingkan lensa Tamron 70-300mm seri A-mount, lensa tele ini juga punya sudut pandang yang cukup lebar yaitu 24⁰-60⁰. Sudut pandang antara 24⁰-60⁰ memang terasa sempit untuk memotret landscape tapi, akan cukup membingkai landscape yang cukup detail dari kejauhan yang tidak bisa dijangkau jika Klepusher pakai lensa wide sekalipun.

Foto dari situs DPreview di bawah ini menurut saya sudah cukup mewakili apa yang saya inginkan.

Foto 4. Foto landscape hasil jepretan lensa FE 100-400mm G Master. Foto DPreview.com
Foto 4. Foto landscape hasil jepretan lensa FE 100-400mm G Master. Foto DPreview.com

Meskipun kelihatannya kecil tapi ternyata lensa ini punya bobot hampir 1.5 kilogram (1395 g). Makanya, saya tidak menyarankan memakai tangan kosong. Minimal, pake tripod lah.

Lensa Sony FE 100-400mm G-Master ini bisa diandalkan meskipun tidak dalam kondisi yang ekstrim. Setidaknya, tahan debu, kelembaban dan percikan air sudah ada pada lensa ini.

Kalo cuma tahan debu dan kelembapan, Sony A6400 juga sudah dibekali dengan kemampuan tersebut. Jadi bagi saya, jika suatu saat membeli Sony FE 100-400mm G-Master maka keduanya bisa saling melengkapi, toh sama-sama tahan debu dan kelembapan.

So, kita masuk pada pembahasan akhir dari Lensa Idaman Sony FE 100-400mm G-Master yaitu dari segi harga.

Di aplikasi ijo, ada sekitar 5 toko recommended yang kompak ngasih harga Rp. 38.399.000,- harga segitu masih belum dikenai biaya ongkir. Jika di-check out, kemungkinan bisa mencapai Rp. 38.700.000-an. So mending sih langsung main ke toko off-line-nya aja biar lebih puas.

Jika harga tersebut kerasa bikin dompet kebobolan, masih ada pilihan dari dua brand lain yaitu Tamron dan Sigma.

2. Lensa wide

Pengertian lensa wide beberapa artikel yang pernah saya baca, intinya adalah lensa dengan ukuran sudut pandang yang lebar sehingga menangkap bidang yang lebih luas. Sebagai konsekuensi sudut lebar maka lensa wide ini cenderung memiliki focal length yang lebih pendek.

Untuk memperjelas pengertian lensa wide menurut perspektif saya, berikut ini saya kuatkan dengan infografis perbandingan antara panjang focus (focal length) vs sudut pandang (angle).

Foto 5. Infografis perbandingan antara panjang fokus dengan derajat sudut pandang lensa
Foto 5. Infografis perbandingan antara panjang fokus dengan derajat sudut pandang lensa. Foto pinterest.com/supatshots

Lensa ini cocok banget buat saya yang suka traveling dan nge-vlog tipis-tipis dan kadang juga demen sama detail teksture.

Di dunia wide lenses, ternyata ada dua jenis yang harus saya pahami, yaitu:

  1. Lensa Wide
  2. Lensa Ultra Wide
Lensa standar, atau biasa disebut dengan lensa kit, menurut saya, masih tanggung untuk dimasukkan ke dalam lensa wide meskipun punya rentang focal lenght mulai dari 16mm hingga 50mm (mengacu pada lensa kit sony A6400). Jadi kaya lensa wide yang nggak dianggep 🀣🀣🀣.

Pandangan saya tentang lensa kit 16-50mm OSS punya sony A6400 yaitu satu lensa yang bisa dipakai untuk beberapa keperluan.
  1. Fotografi landscape
  2. Fotografi Arsitek
  3. Street Fotografi
3 keperluan di atas bisa diakomodir dengan cukup baik oleh lensa kit 16-50mm OSS punya Sony. Penggunaannya pernah saya bahas pada saat saya berkunjung ke Waduk Cacaban dan saat Solo Touring ke Candi Borobudur.

Posting Komentar

0 Komentar