![]() |
[Part 2] Ngajak Scoopy (2018) dan Sony A6400 Ke Destinasi Wisata Favoritnya Brebes, Pasir Gibug. (POV: Sony A6400 + Lensa Kit) |
Pasir Gibug pada hari ini, Minggu 7 September 2025 terasa cukup panas. Untungnya, cukup banyak pepohonan di area taman. Jadi saya ngadem di sini, deket tulisan warna-warni "WISATA PASIR GIBUG"
Dari sini POV: Sony A6400 + Lensa Kit dimulai. Oya, by the way, postingan ini melanjutkan travel story sebelumnya ya.
Ternyata saya berada diantara 2 toilet ๐
. (1) Toilet yang ada di depan saya dan (2) satu lagi toilet yg ada di belakang saya. Sebenarnya, toilet yang ada di belakang saya ini satu bangunan dengan Ballroom sedangkan yang ada di depan saya adalah toilet murni, mohon koreksi jika saya salah ๐.
Dari sini juga, saya bisa melihat bangunan gazebo setengah hati yang bisa juga dipakai buat nongkrong bareng keluarga sambil menyantap perbekalan yang dibawa.
Di sisi yang lainya, saya melihat bangunan yang setengah lingkar dengan jendela-jendela besar, bahkan mirip pintu terbuka yang berjejer-jejer dari satu sisi ke sisi-sisi yang lainya. Kalau dimirip-miripin sih kaya bangunan koloseum (saya belum pernah berkunjung ke koloseum yg asli sih ๐คฃ), ini ala-ala amfiteater untuk melihat pemandangan Wisata Pasir Gibug dari ketinggian.
Tak jauh dari toilet yang ada di depan saya, ada sebuah gazebo dengan atap kerucut di samping pedestrian yang saya lewati tadi.
Foto-foto tempat-tempat yang saya jelaskan di atas dijepret pake Sony A6400 + Lensa Kit dengan baik dan dengan mode auto. Hasilnya, kaya warna, sesuai dengan apa yang saya harapkan.
Dari tempat saya mengambil foto-foto pakai Sony A6400 yang ada di kolase Foto 1, jalan-jalan di Wisata Pasir Gibug pun berlanjut.
Sebenarnya, kalau Klepusher main ke Wisata Pasir Gibug dan nggak bawa perbekalan atau perbekalan yang dibawa masih terasa kurang, Klepusher bisa membeli aneka makanan, jajanan dan minuman yang tersedia di gerai-gerai di sini.
![]() |
Foto 1. Pasir Gibug Hasil Jepretan Sony A6400. Foto dokumentasi Sparklepush.com |
Dari tempat saya mengambil foto-foto pakai Sony A6400 yang ada di kolase Foto 1, jalan-jalan di Wisata Pasir Gibug pun berlanjut.
Saya melangkahkan kaki yang sudah mulai jarang sekali dipake buat jalan sehat ๐ sejak solo touring ke Candi Borobudur. Saya pun melewati pedestrian yang lebarnya mungkin sekitar 1-1.5 meter.
Selain bertujuan jalan sehat di sekitar sini, saya juga mau njemput anak-anak dan istri yang lagi asyik main air di wahana kolam renang yang dari sejak datang mereka sudah ciblon supaya mereka menyudahi main airnya dan lanjut makan perbekalan yang kami bawa dari rumah.
Begitu sampai di depan kolam renang, saya melihat masih banyak anak-anak yang didampingi orang tua mereka di kolam renang Wisata Pasir Gibug. Moment ramainya kolam renang Pasir Gibug pun tak luput saya abadikan dengan kamera Sony A6400 dengan mode auto yang simple dan instan.
Karena tidak mendapati anak-anak dan istri, saya tinggal dulu sejenak untuk memotret di sekitar dengan kamera Sony A6400.
Di sekitar wahana kolam renang Wisata Pasir Gibug terdapat 4 wahana permainan.
- Komedi putar dengan kursi gantung
- Komedi putar ombak
- Kereta mini.
- Becak mini.
Selain itu, banyak juga para wisatawan Wisata Pasir Gibug keasyikan ngadem di bawah pohon yang teduh. Emang sih, di sini meskipun dikelilinga bukit, namun terasa panas meskipun masih lebih panas dari lingkunan pantura.
![]() |
Foto 2. Sekitar kolam renang dan wahana komedi putar di Wisata Pasir Gibug. Foto dokumentasi Sparklepush.com |
Beralih ke sisi lain di sekitar Kolam Renang Wisata Pasir Gibug, saya lihat ada aktifitas proses pembangunan yang kemungkinan akan nambah lagi wahana baru untuk memanjakan wisatawan.
Saya sempet tanya kepada petugas tiket di Kolam Renang Wisata Pasir Gibug terkait aktifitas ini dan katanya akan dibangun kolam renang untuk pengunjung dewasa. Jika ini memang benar, mungkin saya perlu berkunjung lagi ke sini sekalian staycation di Vila dan merasakan bagaimana sensasi Sunrise dibalik bukit yang ada di sebelah timur Wisata Pasir Gibug.
![]() |
Foto 3. Dump Trucks sedang mengeluarkan matrial untuk pengembangan Wisata Pasir Gibug. Foto dokumentasi Sparklepush.com |
Sebenarnya, kalau Klepusher main ke Wisata Pasir Gibug dan nggak bawa perbekalan atau perbekalan yang dibawa masih terasa kurang, Klepusher bisa membeli aneka makanan, jajanan dan minuman yang tersedia di gerai-gerai di sini.
Ada kedai bakso dan fried chicken yang lokasinya di bangunan gedung yang terlihat cukup elit dan estetik seperti yang saya tunjukkan di Foto 4.1 dan Foto 4.2 di bawah. Lokasinya berada di depan Ballroom Wisata Pasir Gibug.
Bagi Klepusher yang lagi berada di area wahana kolam renang di Wisata Pasir Gibug, ada 2 booth juga yang siap melayani Klepusher yang ingin membeli snack ataupun minuman ringan. Selain dua booth depan kolam renang anak juga ada 3 booth yang siap juga memanjakan lidah dan melampiaskan rasa haus selama berwisata di Pasir Gibug.
![]() |
Foto 4. Food Court / Kedai di Wisata Pasir Gibug. Foto dokumentasi Sparklepush.com (hasil jepretan Sony A6400 + Lensa Kit) |
Saat berkunjung ke Wisata Pasir Gibug. Sony Alpha 6400 atau biasa disingkat dengan A6400 ini tidak saya sandingkan dengan lensa tele 70-300mm besutan Tamron yang pernah saya pakai waktu foto-foto di
Candi Borobudur.
Seperti yang sudah saya cantumkan dalam judul travel story saya kali ini.
[Part 2] Ngajak Scoopy (2018) dan Sony A6400 Ke Destinasi Wisata Favoritnya Brebes, Pasir Gibug. (POV: Sony A6400 + Lensa Kit).
Kelebihan/keuntungan atau manfaat yang saya rasakan selama pakai Sony A6400 + Lensa Kit 16-50mm F3.5 baik pada saat saya di Wisata Pasir Gibug atau tempat wisata sebelumnya adalah tingkat fleksibilitasnya, mudah dibawa kemana pun, dan bahkan di tas laptop HP 255 G8 punya ku saja bisa masuk tanpa ribet. Bahkan di tas Kee Baby Beetle yang pernah saya ulas masih berasa longgarnya.
Lensa kit 16-50mm dikategorikan sebagai lensa zoom karena dapat memanjangkan-diri dari 16mm hingga 50mm. Jadi jika ingin memotret objek yang cukup jauh, Saya bisa menyempitkan bidang pangangan saya dengan menekan tombol zoom in/out yang ada di body lensanya.
![]() |
Foto 5. Food Court bernuansa ala-ala bangunan Europe depan Ballroom, Wisata Pasir Gibug. Foto dokumentasi Sparklepush.com |
Dengan panjang lensa mulai dari 16 milimeter, lensa kit ini cukup untuk memotret landscape atau istilah fotografinya wide angle. Warna yang dihasilkan dari lensa kit Sony A6400 menurut saya cukup sesuai dengan ekspektasi. Contohnya pada Foto 5 saat saya mengabadikan bangunan ruko yang ber-design seperti bangunan eropa.
Sebenarnya pada Foto 5 di atas, menurut saya masih belum mewakili keinginan saya untuk memotret bangunan secara utuh karena saya memakai lensa dengan panjang 24mm.
Untuk mendapatkan foto bangunan Food Court yang ada di Wisata Pasir Gibug, saya harus mengambil jarak yang cukup untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan my expectation. Merasa kurang puas dengan hasil jepretan yang kurang wide, saya pun mengambil ulang dengan mengambil jarak dari objek yang dirasa cukup untuk menghasilkan foto yang mendekati perfect.
Foto 6. di bawah ini menurut saya sudah cukup memuaskan with my expectation. Hampir seluruh Food Court Building dilahap sama lensa kit. Kali ini saya menarik sedikit tuas zoom hingga berada di 18 mm panjang Kit Lens.
![]() |
Foto 6. Kubah food court Pasir Gibug. Foto dokumentasi Sparklepush.com |
Sebenarnya kalau mau ngulik bangunan Food Court ini, time line saya "loncat" terlalu jauh. Sebab setelah mendokumentasikan suasana di sekitar kolam renang anak, saya masih nongkrong-nongkrong sendirian di kedai kopi dan tentunya sambil menikmati segelas kopi sasetan ๐.
Sebenarnya, ngopi jadi "pelampiasan" saya ngilangin boring nungguin anak-anak dan emaknya puas-puasin main air.
Alhamdulillah, setelah saya menghabiskan satu gelas kopi seduh, explore Wisata Pasir Gibug dilanjut lagi.
0 Komentar
Silahkan berkomentar dengan bahasa yang komunikatif, sopan, berbobot, dan tentunya yang relevan.
Jika kedapetan mengandung unsur p#rn#, ujaran kebencian, Sara, politik, link aktif, hoax maka akan dihapus.
✌❤๐
๐Terimakasih๐