Jangan Asal Investasi! Pelajari Dahulu Profil Risiko Anda

Pelajari Profil Risiko Investasi. Foto Unsplash


Return dari investasi memang sangat menggoda. Namun, Anda juga perlu memahami risikonya. Pahami risiko investasi dan profil risiko Anda di sini. 


Salah satu cara untuk meraih financial freedom adalah dengan investasi. Sayangnya, tidak sedikit orang yang FOMO tanpa memahami risiko investasi dan profil risiko mereka sendiri. 

Hasilnya apa? Banyak yang merugi dan bahkan tertipu oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Yuk, pahami risiko investasi dan profil risiko Anda di sini! 

Risiko Investasi Itu Apa Saja? 

Pada dasarnya, risiko investasi terbagi menjadi dua, yakni sistematis dan tidak sistematis. Risiko sistematis artinya tidak terukur dan tidak dapat Anda kendalikan. Sudah pasti setiap investor akan menemui risiko ini. 

Sementara itu, risiko tidak sistematis artinya bisa dikendalikan dan tidak langsung terkait ke pasar. Biasanya risiko ini juga dikenal dengan istilah risiko perusahaan. 

Apa saja daftar risiko investasi ini? 

  • 1. Risiko Suku Bunga
risiko pertama terkait dengan suku bunga atau BI Rate. Fluktuasi atau perubahan suku bunga akan selalu memengaruhi investasi, khususnya jenis pendapatan tetap. 

  • 2. Risiko Pasar
Selanjutnya, ada risiko yang terjadi karena fluktuasi Nilai Aktiva Bersih. Penyebab fluktuasi ini biasanya karena perubahan sentimen instrumen investasi karena resesi ekonomi hingga politik. 

Namun, risiko pasar ini hanya bersifat sementara. Nanti ketika kondisi pasar membaik, maka risiko juga berkurang. 

  • 3. Risiko Likuiditas
Kemunculannya karena sulitnya menyediakan uang cash dalam periode waktu tertentu. risiko ini biasa muncul pada pasar yang baru tumbuh ataupun memiliki volume kecil. 

Selain itu, risiko likuiditas juga berkaitan dengan tingkat kecepatan perusahaan dalam menerbitkan sekuritas untuk pasar sekunder. 

  • 4. Risiko Inflasi
Ini adalah risiko yang menunjukkan nilai kas tidak sesuai dengan ekspektasi atau perhitungan karena inflasi yang memengaruhi daya beli. 

Risiko ini paling berdampak pada Anda yang memegang cash atau instrumen terkait inflasi. 

  • 5. Risiko Valas
Penyebab utama dari risiko ini adalah perubahan kurs mata uang asing di pasar. Tentunya perubahan yang dimaksud tidak sesuai dengan harapan investor. 

Sebagai contoh, saat dolar menguat terhadap rupiah, maka ini bisa memberikan kerugian pada investor. 

  • 6. Risiko Politik
Jenis risiko ini biasa dikenal juga dengan istilah risiko negara karena kaitannya dengan kondisi perpolitikan suatu negara. 

Ketika kondisi politik suatu negara secara umum dalam kondisi buruk, entah itu karena perubahan UU atau demonstrasi, hal ini bisa merugikan investor. 

  • 7. Risiko Re-investement
Jenis risiko ini bisa muncul ketika penghasilan pada satu instrumen keuangan yang Anda miliki mengharuskan Anda untuk berinvestasi kembali. 

Kondisi ini kurang bagus karena saat melakukan re-invest, imbal hasil yang diperoleh biasanya lebih rendah. 

Ketujuh risiko investasi di atas tentunya bisa kapan saja Anda hadapi saat masuk ke dunia investasi. Meski begitu, Anda bisa meminimalisir dampaknya dengan melakukan manajemen risiko sesuai profil masing-masing. 

Selain itu, Anda bisa mencoba beberapa hal seperti melakukan diversifikasi portofolio, menambah ilmu dan wawasan tentang instrumen investasi hingga menyisihkan dana sesuai kemampuan. 

Profil Risiko dalam Investasi

Setiap jenis investasi tentunya punya risiko masing-masing yang harus dihadapi para investor. Sebagai langkah awal, Anda harus memahami profil risiko diri sendiri sebelum terjun ke instrumen tertentu. 

Profil risiko sendiri adalah indikator yang bisa Anda gunakan untuk mengetahui tingkat toleransi terhadap suatu risiko. Berikut adalah beberapa profil risiko yang perlu Anda ketahui:

  • 1. Sangat Konservatif
Toleransi risiko bagi tipe investor ini sangat rendah. Mereka tidak cocok dengan investor yang berisiko tinggi. 

Sebaliknya, tipe investor sangat konservatif cocok dengan instrumen investasi seperti emas, deposito, dan tabungan berjangka. 

  • 2. Konservatif
Tipe investor ini memiliki toleransi risiko yang rendah, meski tidak serendah tipe pertama. 

Beberapa jenis instrumen investasi yang cocok adalah SBI ataupun reksa dana pasar uang. 

  • 3. Moderat
Tipe investor satu ini punya toleransi risiko di tingkat menengah, jadi tidak terlalu tinggi atau rendah. 

Ada cukup banyak instrumen investasi yang bisa dipilih oleh investor ini. Contohnya seperti reksa dana campuran dan pendapatan tetap hingga obligasi. 

  • 4. Tinggi atau Agresif
Terakhir adalah tipe investor yang agresif. Toleransi risiko mereka terbilang tinggi sehingga cocok dengan instrumen investasi yang fluktuatif seperti saham dan reksa dana saham.

Dalam menentukan profil risiko ini, ada beberapa komponen penilaian yang memengaruhi seperti usia, jumlah pendapatan, jumlah kekayaan, jumlah tanggungan, hingga jenis pekerjaan. 

Dari ulasan tentang risiko investasi dan profil risikonya, Anda masuk ke kategori yang mana? 




-=0=-
Sumber:
https://www.cermati.com/artikel/tipe-tipe-investor
https://www.cermati.com/artikel/risiko-investasi
https://bankraya.co.id/articles/insights/detail/berbagai-macam-risiko-investasi-yang-perlu-kamu-tahu#:~:text=Risiko%20investasi%20merupakan%20potensi%20kerugian,tidak%20sistematis%20(unsystematic%20risk).
https://koinworks.com/blog/risiko-investasi-yang-perlu-diketahui/ 

Posting Komentar

0 Komentar