Jangan Cabut Uban Kalau Nggak Mau Kena 7 Efek Ini, No. 8 Mitos atau Fakta!

Sparklepush.com - Larangan agar jangan mencabut uban walaupun dirasa bikin memperburuk penampilan kamu tapi nampaknya bila tetap dilakukan bisa timbul masalah yang serius lho. Pastinya kalau Klepusher nggak mau kena efek buruk dari aktifitas cabut-cabutan uban ini baiknya segera stop cabut ubannya ya.

Jangan Mau Cabut Uban Kalau Nggak Mau Kena Efek ini
Jangan Cabut Uban Kalau nggak Mau Kena Efeknya. Foto unsplash.com/@jmason


Bukan tanpa sebab ya, mencabut uban memang benar-benar dapat berdampak buruk bagi kesehatan meskipun hal ini (mencabut uban) dinilai sepele.

Umumnya masalah uban itu muncul bagi mereka yang sudah usia lanjut atau setidaknya mulai pada umur 40an keatas. Namun ada kalanya mereka yang usianya tergolong masih muda pun terkadang tidak luput Dari masalah perubanan.

Nah sebelum membahas lebih jauh tentang efek buruk mencabut uban, perlu Klepusher tahu kenapa uban bisa muncul pada mereka yang masih muda Hingga mereka yang sudah lanjut usia.

Ada beberapa faktor kenapa uban bisa muncul salah satunya adalah faktor usia.

Yang jelas, semakin seseorang bertambah usianya sudah jadi rahasia umum bahwa munculnya uban tidak dapat dihindari. Meskipun demikian, bukan berarti bertambahnya usia bukan satu-satunya faktor utama dalam artian penuaan memang akan mengakibatkan beberapa produktifitas tubuh mencapai antiklimaksnya.

Ilmiahnya, semakin bertambah usia maka akan menurunkan produksi melanin pada tubuh, utamanya pada bagian rambut yang diproduksi oleh sel rambut seiring bertambahnya usia seseorang.

Jadi, faktor ini memang tidak bisa dihindari ya karena semua mahluk yang bernyawa pasti akan mengalami ini, yaitu penuaan.

Selain faktor usia yang tidak bisa dihindari oleh seseorang dalam masalah munculnya uban, ada faktor lain juga yang tidak bisa yaitu faktor genetik.

Faktor genetik adalah faktor yang tidak bisa dihindari oleh seseorang apalagi jika Klepusher yang memang tergolong usianya masih lebih muda namun kok tiba-tiba sudah muncul ubanan. Bisa jadi memang secara keturunan, orang tua Klepusher yang terdahulu memiliki masalah kemunculan uban sejak muda.

Nah, selain 2 faktor munculnya uban di atas yang tentunya 2 faktor di atas adalah faktor munculnya uban yang tidak bisa dihindari, ada juga faktor kemunculan uban yang sebenarnya masih bisa dihindari.

Dan berikut adalah beberapa faktor kemunculan uban yang sebenarnya dapat kita hindari. Tentu jika kita bisa menghindari beberapa faktor munculnya uban, maka rambut akan berada pada warna primanya lebih lama bahkan meskipun usia semakin menua.

Penyebab yang bisa Klepusher hindari adalah masalah kekurangan nutrisi.

Lho? Kenapa kok bisa kekurangan nutrisi jadi penyebab munculnya uban?

Bagaimanapun, rambut adalah salah satu bagian dari anatomi tubuh manusia yang perlu mendapatkan suplay asupan nutrisi ya Klepusher.

Nutrisi yang dibutuhkan oleh rambut supaya tetap sehat, kuat, berkilau dan tebal yang mana kondisi seperti ini adalah kondisi idealnya rambut sehat tanpa uban adalah nutrisi dari kalsium, tembaga, besi, protein, vitamin B, vitamin D, dan zinc atau seng.

Jika kekurangan nutrisi seperti kalsium, tembaga, besi, protein, vitamin B, vitamin D, dan zinc atau seng maka perubahan warna pada rambut normal menjadi uban tidak akan bisa terhindarkan.

Meskipun mengalami kekurangan gizi sebagai sebab munculnya uban ataupun memang karena faktor usia. Para ahli kesehatan sangat menyarankan agar jangan cabut uban. 

larangan agar jangan mencabut uban bukan berarti tanpa sebab ya. Ada 7 efek bahkan hingga 8 efeknya maka jangan sekali-kali mencabut uban. 

7-8 Efek jika kamu maksa meski sudah dibilang jangan cabut uban:

1. Rambut tumbuh ke dalam.

Jangan cabut ubanmu kalau nggak mau kena efek ini, yaitu rambut tumbuh ke dalam. 


Rambut yang sehat bukanlah rambut yang masuk ke dalam tentunya.

Kondisi dimana rambut tumbuh ke dalam dinamakan dengan ingrown hair sebuah kondisi efek dari kamu yang bandel dibilangin jangan cabut uban, malah tetap mencabut uban.

Jika rambut uban dicabut secara paksa akan merusak lapisan kulit yang tipis hingga menyebabkan kondisi tadi.

Sebenarnya dalam lapisan kulit tipis tersebut ada fungsi dimana akan mengarahkan folikel rambut untuk mencuat ke permukaan.

2. Tekstur rambut berubah
Sudah dibilangin jangan cabut uban tapi maksa dicabut-cabut juga maka efek berikutnya adalah rusaknya folikel rambut. 

Folikel rambut berperan penting dalam pembentukan rambut yang bagus. Jika folikel rambut saja sudah rusak.

Rusaknya folikel rambut karena sering mencabut uban maka efeknya akan mengubah teksturnya menjadi lebih kasar dan mudah patah.

3. Mengganggu pertumbuhan rambut

Efek mencabut uban berikutnya adalah mengganggu pertumbuhan rambut. Ini karena folikel rambut yang semakin rusak akibat pencabutan berulang-ulang.


Lebih parah lagi bagi penderita trikotilmania.

Apa sih trikotilmania itu?

Trikotilmania adalah suatu kondisi psikis dimana penderitanya akan ketergantungan mencabut rambut dikepalanya.

Kondisi ini juga dapat memperburuk dan mengganggu pertumbuhan rambut.

4. Rambut jadi mudah rontok
Folikel ibaratnya sebuah penopang rambut. Bilamana penopang rambut tentu akan mengakibatkan rambut tidak begitu kokoh di tempatnya.

Karena rambut tidak ditopang dengan kokoh maka efeknya adalah rambut akan mudah mengalami kerontokan.

Nah, bagi kamu yang suka cabut uban, sebaiknya segera dihentikan yah. Masih ada kok cara mencegah timbulnya uban atau mengobatinya dan salah satunya dengan ramuan daun mangga.

5. Rambut tipis hingga botak

Jangan cabut uban kalau nggak mau kena efek yang satu ini. 


Yaitu pertumbuhan rambut menjadi tipis. Rambut yang tipis pun jadi rapuh, sangat berisiko sekali dengan kepatahan.

Bahkan, lebih parah lagi dapat timbul masalah kebotakan. 

Kebotakan adalah kondisi yang sangat tidak diinginkan oleh semua orang, termasuk Klepusher kan...!?

6. Trauma
Kondisi ini disebabkan karena sering mencabut uban. Dimana trauma yang ditimbulkan akibat sering mencabut rambut yaitu kulit kepala mengalami kemerahan akibat pembengkakan pembuluh darah.

Jadi jangan lagi cabut uban kalau kamu nggak mau kena efek ini ya.

7. Iritasi hingga Folikulitas
Jangan sering-sering cabut uban ya Klepusher bahkan jangan sekali-kali mencabutnya. 

Aktivitas ini dapat mengakibatkan iritasi karena adanya kuman yang masuk melalui pori-pori di kulit kepala.

Iritasi di kulit kepala sebenarnya sangat mungkin sekali akibat sering cabut uban karena luka akibat sering mencabut uban dapat meninggalkan jaringan parut. Jika sudah kemasukan kuman/bakteri jahat maka efeknya adalah kulit kepala menjadi gatal, kulit kemerahan bahkan hingga bernanah.

Iiiih, ngeri...! Masih mau cabut uban?

8. Mitos atau fakta?
Mencabut uban bikin uban menjadi semakin banyak, benarkah?

Uban memang sangat mengganggu penampilan. Meskipun demikian sebagian orang ada yang memilih menggunakan pewarna rambut sebagian orang juga ada yang memilih membiarkan rambutnya memutih.

Namun di luar sana, ada anggapan bahwa mencabut uban dapat memperbanyak uban. Anggapan atau mitos ini sebenarnya tidak relefan secara ilmiah.

Padahal, mencabut uban sebenarnya dapat mengakibatkan rusaknya folikel rambut yang mengakibatkan pertumbuhan rambut terganggu seperti yang diungkapkan dalam efek-efek mencabut uban sebelumnya.

Nah, itulah efeknya jika Klepusher sudah diperingati Jangan cabut uban kalau nggak mau kena efeknya tapi masih bandel tetap mencabut uban.

Sumber:
https://www.sehatq.com/artikel/efek-mencabut-uban
https://www.alodokter.com/penyebab-rambut-menjadi-uban

Posting Komentar

0 Komentar