Mengenal Burung Hantu Lebih Dekat

Mengenal Burung Hantu Lebih Dekat - Taukah kamu bahwa ukuran Burung hantu terbesar bisa mencapai ukuran bayi orang?

Betul, Burung hantu terbesar itu adalah burung hantu jenis Eurasian eagle-owl.

Karena, Burung hantu terbesar ini memiliki bentangan sayap sampai 188 cm.

Karena itu, jika dibandingkan dengan bentangan tangan orang Indonesia pada umumnya, masih sangat kurang ya?

Sementara, tinggi orang Indonesia umumnya adalah 165-170 cm untuk ukuran cowok.

Eurasian eagle-owl disebut juga dengan nama Bubo-bubo.

Sepertinya, mirip sama nama majalah anak-anak yang tenar di era 90-an yah…!

Masih mending diberi nama Kokok Beluk, yaitu salah satu nama Burung Hantu yang ada di Jawa.

Tentu bagi para pecinta burung hantu sangat mengenal burung hantu jenis ini dan nggak asing. Meskipun Burung Hantu Kokok Beluk tak se-gede Eurasian eagle-owl namun namanya terasa lebih sangar, bukan!?

Mengenal Burung Hantu Berdaskan Cirinya.


Pernah nonton film animasi "Legend of The Guardian: The Owl f Ga'Hoole"?

Film ini tayang pada 2010 silam.

Yang nonton pasti mengenal burung hantu yang beraneka macam.

Ada banyak jenis Burung Hantu yang dimainkan dalam beberapa karakter penting di film tersebut.

Klepusher perhatiin, film fiksi animasi ini menampilkan 2 jenis burung hantu; burung hantu bertanduk dan yang tidak bertanduk.

Di bawah ini contoh Burung Hantu Bertanduk

Penampakan European Eagle Owl yang terlihat lebih agresif dan sangar dibanding dengan Burung Hantu Tak Bertanduk. Foto: TonW – Pixabay

Belum ada kejelasan manfaat dari adanya jambul kanan dan kiri yang menyerupai tanduk.

Tanduk Burung Hantu yang sejatinya adalah bulu – bukan tanduk beneran – sebenarnya adalah bulu yang tumbuh diatas antara mata dan telinga.

Berikut ini contoh Burung Hantu Tidak Bertanduk

Burung Hantu Tak Bertanduk terlihat lebih kalem dan menggemaskan dibanding dengan saudaranya (Burung Hantu Bertanduk) yang terlihat lebih mengyeramkan. Foto jeanvdmeulen – Pixaba

Berbeda dengan burung hantu bertanduk, yang seperti ini cenderung memiliki keunikan warna bulu wajah yang membentuk symbol hati.

Oleh karena itu, burung hantu jenis tyto dan lainnya – yang tanpa jambulan berbentuk tanduk – terlihat lucu dan menggemaskan.

Namun tetap saja, mereka adalah predator malam yang memiliki tingkat akurasi tinggi dalam mencengkram mangsa.

Sebenarnya ada ciri lain yang dimiliki oleh Burung Hantu, beberapa diantaranya adalah:

  • Memiliki mata yang bulat dan besar
  • Bulu yang sangat lembut
  • Kepala yang dapat dapat berputar hamper 180 derajat.

Itulah ciri umum yang dimiliki oleh burung hantu.

Bicara soal mata Burung Hantu, burung yang termasuk dalam ordo Strigiformes ini memiliki kelebihan yang sangat luar biasa.

Yaitu dapat melihat dengan baik meskipun dalam kondisi cahaya yang sangat minim.

Yang ahli fotografi mungkin akan berkomentar, zero noise.

Penampakan mata burung hantu. Foto: Fietzfotos – pixabay.

Yup,

Tentunya kemampuan seperti ini tidak dimiliki oleh mata manusia pada umumnya.

Bahkan...!

Untuk meningkatkan kemampuan daya penglihatan di waktu malam,

Manusia memerlukan alat bantu seperti lampu senter atau menggunakan kacamata night vision ala militer.

Alasannya, lensa mata burung hantu tidak berbentuk bulat, tapi seperti tabung dan menyatu dengan tulang.

Itulah sebabnya, kenapa burung hantu tidak bisa lirak-lirik kiri dan kanan, atas bawah.

Letak mata yang berada di depan wajah Burung Hantu juga bermanfaat untuk menentukan jarak titik target mangsa seakurat mungkin.

Tapi sebenarnya ada tambahan lain yang menjadikan Burung Hantu bertanduk ataupun yang tidak bertanduk dapat secara tepat menangkap mangsanya.

Hayoo, apa kira-kira?

Yaitu dengan indra pendengarannya yang tersembunyi dibalik bulu halus burung hantu ini.

Dengan design bola mata yang seperti ini, akan memudahkan Burung Hantu dalam mencari focus target mangsa.

Bicara soal bulu burung hantu yang berbeda dengan bulu burung-burung yang lain ternyata ada kelebihannya juga lho.

Penampakan bulu lembut dari Burung Hantu. Foto Alexas_Fotos – pixabay

Boleh jadi pesawat siluman yang dimiliki Negara adidaya terinspirasi dari heningnya penerbangan ala Burung Hantu.

Pasalnya, mangsa tidak tahu-menahu keberadaan pemangsanya yang tiba-tiba menyergap dan berakhir dengan tragis.

Penerbangan modus senyap ala Burung Hantu ini berkat adanya bulu lembut ini.

Secara Ilmiah,

...bulu-bulu lembut ini dapat mereduksi suara turbulensi udara yang terjadi setiap sayap terkepak sehingga meminimalisasi timbulnya suara akibat turbulensi besar.

Bahkan sekarang para ilmuwan dari Negara Sakura terinspirasi membuat pesawat yang memiliki modus senyap seperti yang dimiliki burung hantu.

Mereka membuat sebuah Timsus (Tim Khusus) yang meneliti keunikan bulu pada burung hantu.

Temuan mereka ini dapat mengurangi tingkat kebisingan turbin angin, mesin angin dan sayap pesawat.

Meskipun ini belum diterapkan secara teknis, namun apa yang mereka temukan bisa menjadi inspirasi di dunia penerbangan masa mendatang.

Ya!

Intinya, Burung Hantu ini memiliki kemampuan terbang sangat baik berdasarkan tingkat kebisingannya yaitu dapat terbang dengan modus senyap.

Tapi, kalau dipikir juga memang sangat rasional.

Burung Hantu adalah binatang nocturnal, yaitu hewan yang beraktifitas pada malam hari termasuk dalam hal mencari "nafkah".

Sedangkan pada waktu siang hari, mereka lebih banyak memanfaatkan waktu siang untuk beristirahat.


Itulah nocturnal! Jika kamu banyak menghabiskan malam untuk berak tifitas dan siangnya istirahat, bisa juga dimasukan kedalam golongan nocturnal.


Alias, the expert of begadang.

Burung Hantu memiliki kedudukan teratas dalam diagram rantai makanan.

Seperti halnya predator lain dalam urusan strata. Burung hantu termasuk dalam strata teratas dari diagram piramida rantai makanan.

Ya!

Memangsa dan dimangsa adalah lumrah di dunia binatang bukan.

Karena di dunia binatang tidak ada istilah sikut-menyikut.

Soal perebutan daerah kekuasaan sudah pasti ada, apalagi di dunia binatang karnivora yang memang memiliki wilayah kekuasaan masing-masing.

Pemanfaatan Burung Hantu sebagai pemangsa

Karena makanan burung hantu adalah tikus, dan cemilannya adalah serangga, tentu hal ini sangat menguntungkan sekali bagi siapa?

Ya, Jawabanya adalah bagi para petani.

Sebagai contoh, Di Demak, Jawa Tengah.

Para petaninya sekarang sudah mengenal Burung Hantu sehingga dijadikan "Penjaga" sawah mereka dari serangan tikus.

Bukan hanya di Jawa Tengah saja.

Fenomena pemanfaatan Burung Hantu sebagai pengendali hama dilakukan pula oleh masyarakat Dusun Cancangan, Wukirsari, Cangkringan, Sleman.

Bahkan sangkin seringnya dikunjungi, popularitas dusun ini pun meningkat hingga orang asal Barcelona, Spanyol pun datang untuk melihat-lihat.

Jenis burung yang diberdayakan masyarakat Dusun Cancangan adalah Tyto Alba Javanica atau orang sekitar mengenalnya Burung Hantu Serawak Jawa.

Tyto Alba sedang memangsa tikus.

Tyto Alba Javanica dan para petani di Dusun Cancangan telah membuktikan kinclongnya Indonesia di mata dunia.

Wah, luar biasa yah.

Tuhan Yang Maha esa telah memberikan segalanya untuk keperluan hidup manusia sekecil apapun bentuknya,

Bahkan, tanpa disadari, Burung Hantu dulunya dikenal sebagai burung mistis bergeser menjadi Burung Hantu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia.

Inilah manfaat mengenal Burung Hantu lebih dekat agar kita sadar bahwa segala ciptaanNYA selalu memberikan manfaat bagi kehidupan.



Pustaka:
http://www.misterifaktadanfenomena.com/2017/04/7-fakta-menakjubkan-burung-hantu.html
http://nationalgeographic.co.id/berita/2017/07/belajar-membuat-turbin-dan-pesawat-yang-tenang-dari-sayap-burung-hantu
http://regional.kompas.com/read/2017/05/10/15534241/konservasi.burung.hantu.di.yogyakarta.dilirik.peneliti.thailand.hingga.spanyol?page=all

Posting Komentar

0 Komentar