5 Pelajaran Berharga yang Bisa Klepusher Dapatkan dari Budaya Gugon Tuhon Masyarakat Jawa

5 Pelajaran Berharga yang Bisa Klepusher Dapatkan dari Budaya Gugon Tuhon Masyarakat Jawa


Budaya gugon tuhon berisi nasihat masyarakat Jawa zaman dahulu untuk orang yang lebih muda dengan cara menakut-nakutinya.

Cara menasihati tersebut ternyata lebih dipatuhi karena orang-orang Jawa zaman dahulu lebih percaya hal-hal mistis dan gaib daripada rasional.

Meskipun tidak rasional, gugon tuhon memuat banyak pelajaran berharga seperti saling menghormati, menjaga kesehatan, kebersihan, dan ajaran-ajaran lainnya.

Sekarang ini, banyak orang-orang Jawa modern yang tidak mempercayai budaya gugon tuhon

Mereka melanggarnya karena alasan yang tidak rasional tersebut. Akan tetapi, gugon tuhon sebenarnya mengandung nilai-nilai kehidupan yang harus dilestarikan.

Nilai-nilai dalam gugon tuhon berupa ajaran untuk menghormati, menjaga kesehatan, kebersihan, dan ulet bekerja

Berikut ini adalah 5 pelajaran berharga yang bisa Klepusher dapatkan dari budaya gugon tuhon masyarakat Jawa.


1. Mengutamakan Orang yang Lebih Tua

Pelajaran Berharga dari Budaya Gugon Tuhon
Mengutamakan Orang yang Lebih Tua - asepprasetio.files.wordpress.com

Klepusher pasti sering mendengar pernyataan berikut ini. Jangan makan ekor ayam, nanti akan menjadi bodoh! Apakah betul demikian?

Sebenarnya, ekor ayam memiliki daging yang banyak. Jadi, gugon tuhon tersebut mengajarkan kepada orang yang muda untuk memberikan ekor ayam kepada yang lebih tua.

Orang tua akan kesulitan memakan ayam yang banyak tulangnya seperti bagian ceker, sayap, atau kepala.

2. Berfilosofi agar Orang yang Muda Giat Bekerja

Pelajaran Berharga dari Budaya Gugon Tuhon
Berfilosofi agar Orang yang Muda Giat Bekerja - indonesiakaya.com

Orang Jawa memang sangat terkenal dengan filosofi yang penuh makna. Mereka tidak mengatakan langsung hal-hal yang diinginkan, tetapi memakai perlambangan.

Kakek atau nenek Klepusher yang orang Jawa pasti pernah mengatakan demikian. Makanlah ceker ayam agar bisa eker-eker 'mencari-cari dengan kaki'. 

Maksud pernyataan tersebut adalah ceker ayam dilambangkan seperti kaki manusia yang digunakan untuk bekerja. 

'Eker-eker' diartikan menggunakan kaki untuk pergi mencari kesempatan-kesempatan dalam bekerja. 

Artinya, orang yang lebih muda diharapkan giat dan ulet bekerja dari filosofi memakan ceker ayam tersebut.

3. Ajaran untuk Menempatkan Sesuatu pada Tempatnya

Pelajaran Berharga dari Budaya Gugon Tuhon
Ajaran untuk Menempatkan Sesuatu pada Tempatnya - upload.wikimedia.org.com

Anak-anak kecil biasanya senang bermain bantal di dalam kamar. 

Sesekali, Klepusher yang memiliki orang tua beretnis Jawa pasti pernah mengatakan, jangan duduk di atas bantal, nanti akan udunen 'bisulan'.

Jika kita analisis secara rasional, jelas tidak ada hubungan antara duduk di atas bantal dengan bisulan.

Akan tetapi, larangan tersebut bukan tanpa alasan. Bantal akan menjadi kotor jika Klepusher mendudukinya.

Selain itu, bantal digunakan untuk menyandarkan kepala saat tidur. Maka, tidak pantas bekas duduk dipakai untuk menyandarkan kepala.

Budaya gugon tuhon memberikan pelajaran untuk meletakkan sesuatu pada tempatnya.

4. Anjuran untuk Menjaga Kesehatan


Pelajaran Berharga dari Budaya Gugon Tuhon
Anjuran Menjaga Kesehatan - 4.bp.blogspot.com

Beberapa gugon tuhon bahkan terdengar jenaka jika Klepusher mendengarnya di masa sekarang ini.

Misalnya, jangan makan semangka beserta isinya, nanti akan tumbuh pohon di atas kepala. Wah, sangat menakjubkan alasannya. Jelas hal tersebut tidak mungkin terjadi. 

Bagaimana bisa tumbuh pohon semangka dari atas ubun-ubun?

Meskipun begitu, jangan lantas melanggarnya. Larangan untuk tidak makan biji semangka mengandung pelajaran berharga untuk menjaga kesehatan.

Biji semangka yang dikonsumsi menyebabkan penyumbatan di usus sehingga dapat terserang penyakit usus buntu.

Oleh karena itu, sebaiknya kita tidak langsung untuk melanggar gugon tuhon. Akan tetapi, mencoba menemukan alasan rasional di baliknya.

5. Orang Jawa Mengedepankan Kebersihan


Pelajaran Berharga dari Budaya Gugon Tuhon
Orang Jawa Mengedepankan Kebersihan - alibaba.kumpar.com

Gugon tuhon yang berisi nasihat untuk menjaga kebersihan sangat banyak. Contohnya di bawah ini.
  • Jangan tidur dengan nasi yang masih menempel di baju atau tangan, nanti akan sakit gudhigen 'sakit kulit',
  • jangan meletakkan kotoran di pojok saat menyapu lantai, nanti akan mendapatkan suami yang berjanggot, dan 
  • jangan memanjangkan kuku, nanti akan diikuti setan.
Ketiga contoh di atas sebetulnya mengandung ajaran untuk menjaga kebersihan. Nasihat yang sebetulnya adalah anjuran tidur dalam keadaan bersih, menyapu sampai bersih, dan memotong kuku agar bersih.

Klepusher, inilah kinclongnya Indonesia dari budaya gugon tuhon dan pelajaran-pelajaran berharga di dalamnya. Ajaran tersebut harus dilestarikan dengan memberikan alasan rasional di baliknya.



Daftar Pustaka:
Data gugon tuhon diambil dari: https://www.sastra.org/bahasa-dan-budaya/adat-dan-tradisi/242-gugon-tuhon-prawira-winarsa-1911-1222

Posting Komentar

0 Komentar