Nilai-Nilai Tradisi Tedak Siten yang Bisa Diambil Hikmahnya

Nilai-Nilai Tradisi Tedak Siten yang Bisa Diambil Hikmahnya – Tradisi tedak siten merupakan ritual turun tanah untuk bayi berumur 8–11 bulan. Tidak hanya sekadar melestarikan tradisi, tedak siten memiliki nilai-nilai yang dapat diambil hikmahnya. Misalnya saja dari rangkaian dan uba rampai 'piranti' yang digunakan saat prosesi acara. Berbagai harapan dipanjatkan dari serangkaian upacara yang dilakukan. Misalnya harapan agar anak dapat menghadapi suka duka kehidupan, bersikap hati-hati, dan berani mengambil keputusan.

Tedak siten berasal dari kata dalam bahasa Jawa tedak 'menginjak' dan siti 'tanah'. Upacara turun tanah ini diperingati untuk mendoakan anak kecil yang baru saja ias menapakkan tanah agar masa depannya sejahtera.

Upacara tedak siten mewajibkan 3 hal yang harus dilakukan. Pertama, anak dipapah menginjak 7 jenis bubur warna. Selanjutnya, anak dibantu menaiki tangga. Terakhir, anak dimasukkan ke dalam kurungan untuk mengambil benda yang ada di dalamnya.

Dari 3 hal yang wajib pada prosesi tedak siten di atas, terdapat nilai-nilai kehidupan yang layak dijadikan pelajaran.

-1. Nasihat untuk Menjalani Pahit dan Manis Kehidupan-

Nasihat untuk Menjalani Pahit dan Manis Kehidupan - i.pinimg.com


Bubur dengan 7 warna yang harus diinjak oleh anak menunjukkan falsafah hidup yang pernuh warna. Anak dititah untuk menginjak 7 bubur warna tersebut menunjukkan kemampuan anak menghadapi pahit dan manis kehidupan.

Di sisi lain, anak juga didoakan untuk sabar menghadapi orang-orang dengan karakter yang berbeda. Bubur 7 warna melambangkan orang-orang dengan karakter unik yang akan ditemui anak saat dewasa nanti. Dengan prosesi tersebut, anak diharapkan mampu menghadapi dunia dengan orang-orang di sekelilingnya.

-2. Kehati-hatian dalam menjalani kehidupan-

Kehati-hatian dalam menjalani kehidupan - images.solopos.com


Klepusher perlu tahu, tradisi tedak siten memiliki makna yang sangat dalam berupa doa untuk kebaikan anak di masa depan. Tidak hanya doa-doa untuk kesejahteraan anak, tradisi tersebut juga memiliki nilai-nilai luhur berupa ajaran untuk menjalani hidup dengan baik.

Tangga yang sedang dinaiki anak saat proses tersebut menunjukkan kehidupan yang sedang didaki. Anak dititah untuk menapaki tangga dengan hati-hati agar berhasil sampai di atas. Saat itu pula, orang tua berharap anak berhasil menapaki kehidupan di masa depan dengan hati-hati.

-3. Keberanian Memilih dan Mengambil Keputusan-


Keberanian Memilih dan Mengambil Keputusan - cdn.brilio.net

Saat prosesi tedak siten, anak akan dimasukkan dalam kurungan yang berisi berbagai jenis benda. Para undangan pun akan mengamati benda yang diambil anak untuk pertama kalinya. Hal ini pulalah yang paling-paling ditunggu undangan yang menghadiri acara tedak siten.

Adapun benda-benda yang biasanya dimasukkan ke dalam kurungan melambangkan profesi tertentu. Misalnya, stetoskop, buku, tasbih, pistol, atau uang dan yang lainnya. Para orang tua percaya benda yang diambil anak pertama kali menunjukkan kecenderungan profesi mereka di masa depan.

Akan tetapi, nilai kehidupan yang utama dari prosesi dimasukkan ke dalam kurungan bukan jenis pekerjaan anak di masa depan. Nilai-nilai kehidupan yang dapat dijadikan falsafah adalah keberanian anak memilih dan mengambil keputusan. Dengan dia mengambil salah satu benda yang diinginkan, melambangkan kemantapan anak untuk memilih hal yang paling baik di masa depan.

Klepusher, kinclongnya Indonesia akan didapatkan setelah menelusuri kebudayaan-kebudayaan di Indonesia yang masih dilestarikan sampai saat ini. Salah satu kebudayaan yang masih ada sampai sekarang adalah tradisi tedak siten. Perlu Klepusher tahu, tradisi tersebut tidak hanya sekadar pesta semata. Akan tetapi, banyak harapan dan nilai-nilai kehidupan yang terkandung di dalamnya.

Sebagai pelengkap upacara tedak siten, biasanya anak akan dipakaikan baju adat Jawa. Anak laki-laki akan dipakaikan beskap lengkap dan anak perempuan memakai kebaya. Orang tua dan saudara-saudara kandung anak juga biasanya turut mengenakan kebaya. Para tamu undangan yang datang dapat melihat rangkaian upacara yang dipandu oleh pranata cara 'pembawa acara' yang berbahasa Jawa. Sambil memandu acara, mereka menjelaskan nilai-nilai kehidupan yang ada pada tradisi tersebut. Kinclongkan Indonesia?


Daftar Pustaka

https://id.theasianparent.com/tedak-siten-ritual-turun-tanah/

https://cakshon.com/2015/03/01/belajar-filsafat-hidup-dari-tradisi-tedak-siten/

https://www.kompasiana.com/sarie/tedhak-siten-salah-satu-adat-jawa-yang-semakin-pudar_552916bd6ea834c6388b45d2

Posting Komentar

0 Komentar