Eksotika Sejarah Gedung Sate Bandung

Eksotika Sejarah Gedung Sate Bandung - Wisata atau liburan adalah salah satu kebutuhan lahir manusia. Setiap manusia pasti membutuhkan liburan. Liburan atau wisata sejatinya adalah menyegarkan otak dan batin manusia setelah penat dengan aktivitas kerja harian. Jika bertanya destinasi wisata mana yang akan dituju? Jawaban yang sering muncul adalah wisata ke Jawa Barat. Salah satu destinasi atau objek wisata yang bisa dikunjungi adalah Gedung Sate.


Gedung Sate merupakan sebuah gedung di tengah kota Bandung. Gedung ini merupakan ikon atau lambang dari bumi Parahyangan Bandung. Gedung yang terkenal dengan tusuk sate yang berada di atasnya menyimpan sejuta eksotika bangunan. Selain itu gedung ini juga merupakan saksi bisu sejarah Bangsa Indonesia. Maka dari itu tidak ada salahnya jika memilih lokasi ini untuk liburan bersama keluarga tercinta.


Sejarah Gedung Sate Bandung


Sejarahnya berawal dari zaman Hindia Belanda. Pada masa kolonial, gedung ini bernama gedung Gouvernements Bedrijven (GB). Gedung ini dibangun pada masa pemerintahan sepasang Walikota Bandung zaman Belanda, B. Coops danPetronella Roelofsen. Tepatnya gedung ini mulai dibangun pada tahun 27 Juli 1920. Gedung ini merupakan hasil rancangan Ir. J. Gerber, seorang arsitek lulusan Belanda.




[caption id="attachment_1504" align="aligncenter" width="620"]Eksotika Sejarah Gedung Sate Bandung Eksotika Sejarah Gedung Sate Bandung. Instagram photo by @temmyrahadi99 • Jan 29, 2016 at 2:43am UTC[/caption]

Gedung sate dibangun dengan menggunakan kurang lebih 2000 pekerja serta ditambah 150 ahli pakat dan ukir batu. Bangunan monumental ini mampu diselesaikan dalam kurun waktu 4 tahun. Bangunan megah ini dibangun dengan model kolaborasi bangunan asli Nusantara dengan padanan arsitektur khas bangsa Eropa. Bangunan ini disebut menyerupai bangunan khas Italia pada zaman renaiscance.


Pada masa awalnya gedung sate ini digunakan bangsa Belanda sebagai kantor dinas lalu lintas dan pekerjaan umum. Geung ini juga sempat dijadikan pusat pemerintahan Belanda setelah Batavia atau Jakarta dianggap tak layak lagi sebagai ibu kota. Pada masa perjuangan kemerdekaan RI, gedung ini pernah menjadi saksi perjuangan pemuda bandung dalam mempertahankan negara RI dari serangan Belanda.


Sejak tahun 1980 gedung bersejarah ini difungsikan sebagai gedung pemerintahan provinsi Jawa Barat. Sejak saat itulah gedung sate jadi gedung yang menjadi denyut nadi pemerintahan gubernur Jawa Barat.


Keindahan Gedung Sate


Gedung sate yang terletak di Jalan Diponegoro Nomor 22 Bandung ini populer menjadi destinasi wisata andalan kota Bandung. Gedung dengan karakter khas tusuk sate di atas atap gedungnya memiliki daya tarik sendiri bagi wisatawan. Banyak wisatawan dari manca negara yang seakan terbawa kenangan historisnya pada arsitektur gedung ini.


Gedung Sate Bandung yang sangat kokoh ini tetap kokoh berdiri di atas tanah seluas 27.990,859 m².  Di puncak gedung ini ada ornamen berbentuk sate dengan jumlah enam buah. Jika diperhatikan sate yang ditusukkan tersebut berbentuk menyerupai jambu air atau menyerupai bunga melati . Jumlah enam buah ini ada yang menyebutkan jika melambangkan jumlah biaya pembangunannya mencapai 6 juta gulden.


Nuansa sejarah akan kian terasa jika memasuki gedung sate dan mulai menjejakkan kaki meyusuri lorong-lorongnya. Jika ingin sampai ke puncak menara dengan ornamen sate, maka harus menaiki tangga yang berjumlah 6 buah. Setiap tangga memiliki 10 anak tangga. Setibanya di menara, keindahan Kota Bandung akan terpampang secara nyata di mata pengunjung.


Eksotika sejarah gedung sate Bandung semakin lengkap dengan rangkaian taman indah yang mengelilinginya. Tidak salah jika kawasan ini sering dijadikan lokasi pengambilan gambar atau shooting berbagai kegiatan. Dari orang biasa sampai artis terkemuka pernah menyambangi. Hari minggu lokasi wisata ini sangat ramai dipenuhi wisatawan yang ingin menikmati keindahan Gedung Putihya Kota Bandung.


Featured image by: @heralitanovani

Posting Komentar

0 Komentar