![]() |
Foto 1. Suasana parkiran Candi Borobudur Kamis, 3 April 2024. Foto dokumentasi Sparklepush.com |
Hah 🤔, nggak kerasa ya, ternyata postingan tentang foto-foto Berkunjung Ke Tempat Wisata Candi Borobudur yang memuat tentang pengalaman pakai kamera Sony A6400 + Tamron 70-300 A-mount sudah menginjak ke Part 2.
dan tak terasa pula aku berada semakin jauh dengan Candi Borobudur. Sementara itu aku masih pede memegang erat Si Sony A6400 yang saya padukan dengan lensa Tamron 70-300mm F/4-5.6 Di dan ternyata semakin terlihat jelas di depan mata, area parkir Candi Borobudur dipenuhi oleh kendaraan mobil.
Jarang sekali saya melihat moment seperti ini, jadi saya pakai lagi Si Sony A6400 untuk mengabadikan moment yang saya lihat pada Kamis, 3 April 2025.
Saya seperti berada di atas awan yang bisa melihat hamparan parkiran Candi Borobudur dari ketinggian. Meskipun ketinggiannya nggak seberapa, namun dari area dekat terminalnya Odong-odong listrik tadi visibilitas dan sudut pandang jadi lebar sehingga nampak seluruh kendaraan mobil yang terparkir di sini.
Mobil yang paling menyita perhatian saya adalah keberadaan VW Safari Kuning yang lagi parkir dan dibiarkan dalam kondisi kap terbuka atau memang modelnya seperti ini (convertable car).
FYI Klepusher, Konon katanya VW Safari ini dikenal juga dengan sebutan VW Camat hal ini karena mobil jenis ini pada tahun 1970-an menjadi mobil operasional camat. Harga Mobil VW Camat a.k.a VW 181 ini berada di angka 2 jutaan pada saat itu dan jika dikonversikan ke tahun 2025 maka diperkirakan VW Safari ini senilai 305,4 juta di tahun 2025.
Wow, lumayan juga ya... 🤔
Mengetahu nilai konversinya segitu, saya kok tiba-tiba bertanya, uang segitu bisa buat beli mobil baru merk apa ya, dan jenis apa? 🤣
Jadi, sekedar intermezi saja ya dan sekedar mengobati rasa ingin tahu saja.
Jawaban dari pertanyaan iseng di atas saya mulai dari Harga Mobil Honda di wilaya Tegal.
305,4 juta, dikelas SUV, Klepusher bisa beli BR-V tipe 1.5 S MT yang dibanderol Rp 294,6 sisa uangnya bisa buat modal usaha 😀👍. Kalau sudah punya bisnis yang sudah kokoh, apapun bisnisnya, yang penting halal dan Klepusher punya uang lebih dikit bisa beli BR-V tipe 1.5 E MT yang dibanderol Rp 308,8 juta. info harga ini bukan karangan saya ya, tapi saya ambil dari 👉 sini, silahkan dikunjungi jika ingin validasi.
Di Brand Toyota, menurut saya lebih banyak pilihan tipe kendaraan. Kalau dari jenis SUV, dana 305.4 juta sudah bisa bawa pulang Toyota Rush yang dibanderol Rp.293,9 juta. Tapi jika ingin hatchback ada Riaze, dan Agya serta Calya yang tergolong LCGC-LMPV sedangkan di kelas MPV ada Avanza Veloz dan tipe lain dibawahnya. Saya nggak ngarang-ngarang lho ya, kalau butuh validasi lagi ya tinggal kunjungi sumbernya di sini, nggak bayar kok, alias gratisssss....!!!!
Di Brand Suzuki ada produk baru dari Suzuki Mobil yaitu Fronx yang segmentasinya ada di kelas crossover yaitu dibanderol Rp 289,1juta untuk FRONX tipe GX MT, kalo mau nambahin dikit, klepusher bisa beli Fronx tipe FRONX GX AT.
All New Ertiga GL AT, All New Ertiga Hybrid GX ABS, Xl7 ZETA AT. Kalo butuh validasi, Klepusher bisa klik infonya di sini.
Ya, itulah beberapa mobil yang bisa Klepusher beli jika punya duit Rp 305,4 Juta.
Kembali ke Foto-foto Berkunjung ke Tempat Wisata Candi Borobudur yang didampingi Sony A6400 dengan lensa 70-300mm F/4-5.6 Di dari Tamron.
Saat menambah beberapa puluh langkah, ternyata si odong-odong listrik yang sempat sliweran sebelum saya masuk ke Candi Borobudur dan akan keluar dari Candi Borobudur sedang menurunkan penumpang.
Jadi di depan saya ini sepertinya titik berhentinya Odong-odong listrik yang memuat penumpang pulang dari Candi Borobudur seperti yang saya tampilkan pada Foto 2.
Dan tak jauh dari Odong-odong listrik tadi, ternyata nongkronglah sebuah mobil listrik darurot dengan tulisan "EMERGENCY CAR"
Mobil "emergency car" di sekitar Candi Borobudur, atau dalam konteks Car Free Night Borobudur, berfungsi untuk situasi darurat dan sebagai sarana transportasi untuk petugas. Mobil ini disiagakan untuk penanganan medis, evakuasi, atau situasi darurat lainnya yang mungkin terjadi selama acara atau saat kunjungan ke area sekitar candi
![]() |
Foto 2. Odong-odong listrik dan Emergency Car di Candi Borobudur. Foto dokumentasi Sparklepush.com |
Tak jauh dari tempat nge-tem-nya Emergency Car (yang pakai mobil listrik dan modelnya seperti mobil golf) adalah lanjutan jalur exit berikutnya dimana saya berharap dari jalur ini tidak ada sesuatu yang membingungkan.
Menurut ringkasnya saya: Saya ingin secepatnya keluar dan langsung bertemu dengan gapura Museum Kampung Seni Borobudur, seperti waktu awal saya masuk.
Tapi ternyata nggak semudah itu.
Di jalan keluar/exit babak berikutnya saya berada di sebuah "jalan koridor" dimana di sebelah kiri saya ada sebuah bangunan yang bertuliskan Museum Borobudur.
Saya kemudian mengambil foto sebentar, suasana area Candi Borobudur pada sub area Museum Borobudur ini terlihat ada sekelompok muda-mudi yang berjalan dari arah Museum Borobudur. Dan saya masih setia pakai Kamera Sony A6400 + Tamron 70-300 F/4-5.6 Di
![]() |
Foto 3. Museum Borobudur dan para pengunjung. Foto dokumentasi Sparklepush.com |
Saya sebenarnya ada keinginan masuk ke Museum Borobudur dan melihat secara langsung seberapa detail koleksinya dan berharap bisa merasakan pengalaman seperti waktu saya melihat museum uang di tempat wisata Sanggaluri Park beberapa tahun silam.
Tapi saya kembali pada tujuan utama yaitu hanya berkunjung di Candi Borobudur dan merasakan kembali vibes-nya Lumayan Inn. Ya, sebenarnya ada kekhawatiran over budget juga sih, Wkwkwkw 😂😂😂😂.
So, saya tetap mantap melangkah ke depan dengan sesekali melihat si Museum Borobudur yang bikin hati bergumam: "Ya Allah, semoga secepatnya saya bisa kembali ke sini dan melihat secara langsung seberapa lengkap dan detail koleksi Museum Borobudur" sambil berkedip dan mengucapkan "Aamiin" di dalam hati.
Dan akhirnya, hal yang saya khawatirkan terjadi, dimana saya mau-nggak-mau harus melewati jalur jalan keluar yang sisi kanan dan kirinya dipenuhi dengan pedagang.
Di area pedagang suvenir ini saya merasa kurang cocok "menjodohkan" Sony A6400 dengan lensa tele Tamron 70-300mm F/4-5.6 tapi nggak sepenuhnya benar sih.
Salah ketika saya berharap lensa yang saya pakai di rentang 70mm bisa menyamai lensa fix 70mm yang memiliki bukaan konstan di angka 1.4, 1,8, 2.0 dan atau 2.8.
Saya harus memahami kelemahan lensa Tamron 70-300mm F/4-5.6 yang bukaan apperture terbesarnya di angka 4.0 dimana bokeh akan lebih memuaskan ketika objek dan background berada pada jarak jauh yang ideal.
Ngomongin soal jarak, sebenarnya jarak yang saya tempuh hingga ke pasar suvenir di dekat Museum Borobudur ini sudah sangat jauh dan entah mengapa, di sini, dimana banyak sekali pedagang yang mangkal membuat saya kebingungan mencari jalan keluar yang sesungguhnya. Aku benar-benar merasa kelelahan dan bingung.
Sebenarnya jalan keluarnya yang mana sih?
Saya pun tetap melangkahkan kaki ke depan, menyusuri tiap koridor yang kanan-kirinya tidak ada hal lain selain pedagang.
![]() |
Foto 4. Jalur exit/keluar di area pedagang suvenir Candi Borobudur. Foto dokumentasi Sparklepush.com |
Untungnya tekat masih bulat dan nggak ada kata menyerah. Jadi, pulang jalan kaki menuju Lumayan Inn pun terus berlanjut.
Saat masih di dalam koridor yang bikin saya bingung, ini jalan keluar arahnya kemana?, tiba-tiba saya liat ada 2 wanita memakai busana adat jawa dan sepertinya mereka sedang melaksanakan sebuah adegan.
Foto 5 di bawah ini yang menampilkan aksi 2 wanita berbusana jawa dekat Museum Borobudur bikin saya seneng sebenarnya karena hasil jepretan pakai kamera Sony A6400 + Tamron 70-300mm F/4-5.6 cukup sesuai harapan.
Apakah lokasi saya saat mengambil foto ini berada di tempat pedagang yang teduh sementara 2 gadis yang sedang melakukan adegan berada di luar yang cukup terik?
Ini gumam saya saat melihat hasil fotonya yang cukup bagus meskipun masih ada sedikit Chromatic Averration yang mencoreng.
Hasil foto kamera Sony A6400 + Tamron 70-300mm F/4-4.5, objeknya cukup fokus dan bokeh cukup dreamy. Saya senang sekali, seolah menghapus lelah dan ngademin kaki yang sudah mulai terasa panas dan rasanya mau mlonyot.
Ujung jalan keluar ini adalah area masuk yang di sebelah barat Candi Borobudur. Jadi bukan seperti awal saya masuk yang via gerbang yang bertuliskan Museum Kampung Seni Borobudur, tapi agak muter ke barat dikit.
Senang sekali bisa berada di Candi Borobudur meskipun nggak se-bebas dulu waktu pertama kali berkunjung ke Tempat Wisata ini dimana semua pengunjung diperbolehkan naik hingga ke Arupadhatu.
Semoga kedepannya bisa lebih baik lagi dalam memberikan pelayanan terhadap para pengunjung atau wisatawan.
Tak terasa ternyata saya sudah keluar dari area Candi Borobudur dan waktu sudah menunjukkan jam 11 lebih.
Jalan yang tadi pagi masih sepi, sekarang sudah mulai padat. Saya kembali memakai kamera Sony A6400+Tamron 70-300mm F/4-5.6Di untuk mengabadikan moment ini. Moment dimana jumlah kendaraan yang mengarah ke Candi Borobudur lebih padat dibandingkan dengan arah sebaliknya, sepi.
![]() |
Foto 6. Suasana jalan depan gerbang Museum Kampung Seni Borobudur Sekitar Jam 11 siang 3 April 2025. Foto dokumentasi Sparklepush.com |
Sebenarnya Foto 6 di atas saya ambil dari sebelah barat gapura yang bertuliskan Museum Kampung Seni Borobudur.
Jika dilihat dari sebelah sini (sebelah barat gapura Museum Kampungseni Borobudur tapi agak ke tengah ya), kondisi jalan benar-benar terlihat sepi, padahal, ini sudah siang lho, sekira jam 11 siang.
Dan untungnya, sinar matahari di Jl. Medang Kamulan ini ngga begitu panas, jadi meskipun saya jalan kaki dari sini menuju RM. Lumayan Inn tidak terganggu dengan sinar matahari yang semakin tegak lurus dengan ubun-ubun.
![]() |
Foto 7. Ruas Jl. Medang Kamulan ke arah Jl. Pramudyawardhani sepi pada sekitar jam 11 siang, Kamis, 3 April 2025. Foto dokumentasi Sparklepush.com |
Ada sesuatu tak lazim yang saya lihat dan sepertinya ini menjadi pengalaman saya melihat Anjing Polisi yang begitu besar.
FYI yah Klepusher, Ada situasi dan kondisi dimana Pak Polisi menyertakan atau mengikut sertakan Anjing Polisi.
Secara umum, situasi yang mengharuskan Polisi mengikutsertakan Anjing Polisi antara lain:
- Pencarian orang hilang
- Pencarian barang bukti kejahatan
- Penanganan demonstrasi, dan
- Deteksi bahan berbahaya seperti n4rk*b4 atau bahan p3l3d4k.
Sebenarnya saya gemes-gemes takut lihat anjing, apalagi Anjing Polisi segede ini. Tapi saya mencoba memberanikan diri untuk mendekat dan sambil harap-harap cemas ijin ke Pak Polisi untuk saya foto.
Terima kasih sudah mau diajak foto dan selamat bertugas ya Pak....!!!
![]() |
Foto 8. Polisi dan Anjing Polisi. Foto dokumentasi Sparklepush.com |
Ternyata semakin siang justru semakin ramai, beda jauh yah sama pas saya datang pagi sekitar jam 8an. Namun meskipun saya merasa datang paling gasik nyatanya saya tidak kebagian tiket naik ke Candi Borobudur.
By the way, tak jauh dari Pak. Polisi dan Anjingnya saya sempatkan melihat kembali ke gerbang Museum Kampung Seni Borobudur yang terlihat megah dan iconic banget dan lebih ramai.
![]() |
Foto 9. Patung Gunungan Wayang di depan Museum Kampung Seni Borobudur. Foto dokumentasi Sparklepush.com |
Sebenarnya, suasana lalu lintas di sini, Jl. Medang Kamulan pada tanggal 3 April 2025 nggak macet-macet amat sih, cuma padat aja dan hanya berada diruas jalur dari arah Jl. Pramudyawardhani saja sedangkan arah sebaliknya tampak agak lengang seperti yang saya abadikan pada Foto 10.
Masih pakai Sony A6400 + lensa tele dari brand Tamron 70-300mm F4-5.6Di yang sudah saya pakai dari tadi.
![]() |
Foto 10. Suasana lalulintas depan Museum Kampung Seni Borobudur. Foto dokumentasi Sparklepush.com |
Ditengah kepadatan arus lalu lintas dari Jl. Pramudyawardhani - Medang Kamulan ada sosok bapak-bapak yang berusaha nyebrang. Salutnya, disaat beliau sedang kesulitan menyebrang, nampak menyadari kamera saya mengarah ke dirinya dan dia menyambut dengan senyum simpul.
Wah, Pak! Hati-hati nyebrangnya yah dan jangan lupa selalu pakai helm saat berkendara di jalan raya, jauh ataupun dekatMemang terkadang kita sering menjumpai orang-orang yang menyepelekan berkendara di jalan raya. Alasannya pun bermacam-macam. Cuma deketan doang-lah, sebentaran doang-lah, ini-lah, itu-lah, bla..bla..bla..!
Apa iya, harus ngalami apes dulu, baru sadar safety ride. Jangan begitu ya Klepusher...!?
Kita nggak tahu kapan hari apes itu datang dan nggak ada di kalender hijriyah, masehi, jawa, china dan yang lainnya.
Yang bisa kita lakukan hanyalah tindakan pencegahan dan salah satunya pakai helm bagi pengendara roda dua, sabuk pengaman bagi kendaraan roda empat.
Begitu pula saat saya solo touring ke Candi Borobudur, pakai helm Ink half face.
![]() |
Foto 11. Moment seorang bapak-bapak mau nyebrang di Jl. Medang Kamulan, Magelang. Foto dokumentasi Sparklepush.com |
Usai memotret bapak-bapak tadi, saya memotret lagi suasana Jl. Medang Kamulan untuk yang terakhir kalinya. 😭 sebenarnya nggak (perlu) pake (emoticon) nangis ya. Ini cuma di-hiperbol saja kok.
By the way, suasana lalu lintas sepadat ini mungkin tidak akan saya alami jika Solo Touring ke Candi Borobudur dilaksanakan diluar cuti bersama lebaran idul fitri yang bertepatan pada tanggal 30 Maret 2025 - 5 Juni 2025.
![]() |
Foto 12. Suasana Jalan Medang Kamulan saat kembali ke penginapan RM. Lumayan Inn. Foto dokumentasi Sparklepush.com |
Photo Collage pada Foto 12 di atas menunjukkan sesi akhir foto-foto berkunjung ke Tempat Wisata Candi Borobudur Pakai Kamera Sony A6400 + Tamron 70-300mm F/4-5.6Di.
Sampai jumpa Candi Borobudur, Terima kasih sudah menjadi bagian dari travel story di Sparklepush.com
Plan berikutnya adalah solo touring ke Candi Prambanan. Semoga tahun ini (2025) bisa terwujud.
Additional Photo:
Alhamdulillah, dapat makan siang gratis di RM. Lumayan Inn, mana disuruh ambil sendir dan sepuasnya. Bener-bener berasa nyambut keluarga dari jauh dan lama tak bersua.
Meskipun dapat makan siang gratis, saya tidak menampakkan sisi kemaruk-nya saya. Lapar sih, tapi saya memahami diri kalau makan kekenyangan bisa berakibat mudah kantuk saat riding. Jadi, segini aja sudah cukup.
![]() |
Foto 13. Disuruh amgil sepuasnya, gratis pula, tapi saya ambil secukupnya demi kelancaran riding. Foto dokumentasi Sparklepush.com |
![]() |
Foto 14. Foto terakhir dan terbaru berkunjung ke Lumayan Inn di hari Kamis 3 April 2025 |
0 Komentar
Silahkan berkomentar dengan bahasa yang komunikatif, sopan, berbobot, dan tentunya yang relevan.
Jika kedapetan mengandung unsur p#rn#, ujaran kebencian, Sara, politik, link aktif, hoax maka akan dihapus.
✌❤😁
🙏Terimakasih🙏