5 Langkah Penting Dalam Mengenali dan Menggali Potensi Anak Sejak Dini

Bagaimana ya caranya mengasah bakat anak sejak dini? Tahap awal dalam menemukan minat dan bakat pada buah hati adalah dengan mengenali betul apa hal yang paling menyenangkan untuknya. Klepusher dapat mencoba berbagai cara, seperti memberikan stimulasi berupa permainan, mengajaknya ngobrol hingga melakukan aktifitas harian bersama-sama.

Setiap anak terlahir dengan membawa potensi diri masing-masing. Salah satu tugas Klepusher sebagai orang tua adalah untuk menggali dan memperdalam potensi tersebut. Bagaimana caranya?


1. Lihat, Kegiatan Apa Yang Membuat Si Kecil Happy?

Berbicara tentang bakat, tak bisa dipisahkan dari potensi anak yang memang sudah ada sejak lahir.
 
Potensi anak dapat dilihat dari seberapa happy dia dengan kegiatannya. Sumber foto Brina Blum

Hal ini sesuai dengan apa yang di utarakan oleh S.C Utami Munandar, yang dikutip dari www.kompasiana.com. Bakat adalah kemampuan bawaan seseorang yang dapat menjadi potensi.

Namun masih perlu dikembangkan agar dapat meraih kesuksesan.

Untuk dapat mengenali potensi maupun bakat pada anak, dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satu hal yang paling menyenangkan bagi anak-anak adalah bermain. Bahkan, Einstein pun memiliki ungkapan, bahwa bermain adalah kegiatan riset kecil-kecilan yang dilakukan oleh anak-anak.

Jangan abaikan permainan yang dilakukan oleh anak-anak. Dari bermain, anak dapat menunjukan potensi diri, yang masih dapat digali dan dikembangkan. Selain itu, bermain juga merupakan salah satu cara belajar bagi anak-anak.


Dan ketika seorang anak senang melakukan salah satu permainan, sebetulnya Klepusher dapat menarik garis merahnya lho. Misal, bagi anak yang memiliki kecerdasan linguistik atau verbal, akan pandai merangkai kata dan menyusun sebuah cerita, bernyanyi dan mendongeng.

Namun, ketika anak senang bermain dengan warna, maka potensi anak ada pada kecerdasan visual. Nah, pada potensi ini akan diikuti dengan minat dan bakat dibidang seni lainnya. Seperti membuat bentuk dari plastisn, menggambar dan permainan lain yang membutuhkan daya imajinasi yang tinggi.

Potensi kecerdasan kinestetik dapat muncul dari anak yang memiliki hobi atau kesenangan olah tubuh.

Seperti menari, fashion show, olahraga, dan lain sebagainya. Dan masih banyak potensi lainnya yang dapat muncul dari sebuah permainan.

2. Terbiasa Mengajak Anak Berkomunikasi Dengan Dua Arah

Komunikasi 2 Arah Kembangkan Potensi Anak Jude Beck[

Saat ini, sudah bukan jamannya lagi menjadi sosok orang tua yang otoriter. Tipe komunikasi positif yang dibangun dalam sebuah keluarga mampu membuat orang tua dan anak lebih mengenal satu sama lain. Klepusher dapat ngobrol dengan si kecil, sambil menanyakan tentang hal-hal yang membuatnya merasa bahagia. Juga, hal apa saja yang tak suka ia lakukan, tentu beserta dengan alasannya.

Melalui komunikasi, Klepusher juga dapat menanyakan tentang cita-cita anak. Sambil terus membangun ikatan emosional.


Obrolan ringan semacam ini mampu membangun kedekatan Ortu dan anak, yang juga dapat memberi asupan nutrisi secara psikology bagi anak.

Tak ayal, sharing sangat berguna untuk membentuk kepribadian anak agar tumbuh menjadi anak yang mandiri dan percaya diri.

3. Ajak Anak Melakukan Aktifitas Diluar Ruangan

Lingkungan merupakan salah satu wadah bermain yang mengasyikan buat anak. Bawalah si kecil melakukan aktivitas diluar ruangan, dan temukan ekspresi natural kha anak-anak. Siapa tahu, ada potensi yang patut untuk dikembangkan.

Satu anak memiliki respon yang berbeda dengan anak yang lain. misal, ketik si kecil Anda ajak ke sebuah kebun binatang. Satu anak akan mengamati satu hewan dengan sangat seksama, ia memiliki kecerdasan interpersonal. Anak yang lain bisa jadi berlari kesana kemari menikmati suasana sekitar. Merupakan sosok petualang yang memiliki kecerdasan kinestetik. Adapula anak yang banyak melontarkan pertanyaan, bisa jadi ia memiliki kecerdasan verbal.

4. Mencoba Berbagai Kompetisi

Salah satu cara dalam menggali minat dan bakat anak adalah dengan mengikutsertakannya ke beberapa kompetisi.

Klepusher dapat memilih aneka perlombaan yang sesuai dengan usia si kecil.

Setiap hasil perlombaan dapat menjadi salah satu indikasi, adanya potensi maupun minat dan bakat anak.

5. Konsultasikan Dengan Guru

Guru merupakan pihak kedua yang paling banyak menghabiskan waktu bersama anak-anak.

Sebagai orang tua, Klepusher dapat menjalin komunikasi dengan guru si kecil, untuk mendiskusikan tumbuh kembangnya.

Featured image by Margaret Weir

Posting Komentar

0 Komentar