Pembelajaran Menyenangkan dengan Home Schooling

Pembelajaran Menyenangkan Dengan Home Schooling.


Sekitar satu dekade terakhir, ada sebuah metode pembelajaran baru yang dikenal dengan nama Home schooling. Bisa dikatakan, ini adalah salah satu solusi bagi beberapa anak yang memiliki keunggulan khusus.


Setiap anak memang dilahirkan unik dengan keistimewaannya masing-masing. Ada anak yang memang cocok mengenyam pendidikan disekolah konvensional. Dimana, ada aturan-aturan yang berlaku. Seperti, belajar disebuah ruangan khusus, dengan duduk manis dan memperhatikan teori yang diutarakan oleh guru.

Namun, pernahkan Klepusher menemui seorang anak yang selalu gelisah ketika harus belajar menghadap buku tulis? Mengerjakan tugas yang berupa teori, atau lebih memilih untuk menggerakkan tubuhnya untuk menelusuri setiap sudut ruang kelas? Menyentuh setiap benda yang ada disekitarnya? Apa yang terjadi dengan anak cerdas itu?

Karakter setiap anak berbeda-beda, menuntut perhatian lebih Klepusher sebagai orang tua. Setiap karakter membutuhkan metode pembelajarannya masing-masing. Karena, tidak semua anak merasa senang dan bahagia ketika harus belajar disekolah formal. Anak yang lain pun bisa saja tak cocok dengan cara pembelajaran dengan sekolah dirumah atau Home schooling.

Tipe Anak Yang Cocok Belajar Dengan Home Schooling

Banyak pihak yang menyatakan bahwa sekolah formal adalah tempat yang paling proporsional bagi anak untuk menimba ilmu. Dimana, setiap kegiatan belajar mengajar memiliki tempat dan waktunya sendiri. Disamping itu, anak juga dapat belajar untuk membangun pertemanan dan merasakan sebagai makhluk sosial.

Namun, nyatanya ada banyak alasan, mengapa ada anak yang tak cocok untuk mengenyam pendidikan dibangku sekolah konvensional. Salah satunya adalah bagi anak berkebutuhan khusus. Seperti anak dengan kondisi kesehatan yang tak memungkinkannya untuk pergi kesekolah. Adapula anak yang memang memiliki kecenderungan tertentu seperti: autisme, hiperaktif, disleksia, dan lain sebagainya.

Home Schooling juga patut dipertimbangakn bagi Klepusher yang tinggal jauh dipedalaman. Dimana, akan sangat sulit menjangkau sekolah konvensional.

Anak dengan minat dan bakat yang menonjol pada satu bidang, juga dapat memanfaatkan home schooling.


Metode ini dianggap sebagai salah satu sarana pendidikan yang mampu mempertajam minat dan bakatnya tersebut hingga menjadi sebuah prestasi.

Pada dasarnya, setiap anak terlahir dengan potensinya masing-masing. Dan tugas orang tua adalah untuk memperkaya diri anak, dengan potensi yang ada.

Mengapa Harus Home Schooling?

Keabsahan home schooling diatur dalam perundang-undangan, tepatnya pada Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional, UU no. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. Pada pasal 13 ayat 1, menyatakan bahwa:
Jalur Pendidikan terdiri atas pendidikan formal, nonformal dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya.

Selanjutnya, adapula pasal 26 ayat (6) yang mengutarakan bahwa:

Hasil pendidikan nonformal dapat dihargai setara dengan hasil program pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh Pemerintah Daerah dengan mengacu pada Standar nasional pendidikan.

Dari situ, terlihat jelas bahwa jalur pendidikan Home schooling diakui oleh pemerintah. Hanya saja, ada hal-hal penting yang wajib diketahui oleh Klepusher sebagai orang tua, sebelum memilih Home schooling untuk anak.

Pertama, home schooling harus disesuaikan dengan tumbuh kembang anak. Contohnya, bagi anak yang memiliki keaktifan tinggi, dan lebih suka dengan belajar diluar ruangan untuk mengeksplorasi diri. Jalur ini merupakan jalur yang tepat.

Kemudian, pemilihan home schooling tentu harus memiliki pertimbangan lain. Karena, sekolah dirumah, bukan berarti membawa guru dan materi beserta kurikulumnya kerumah ya. Bukan! Tapi, belajar dirumah adalah bentuk komitmen orang tua. Dimana orang tua mengajari anak belajar dirumah, dengan berbagai educational kit dan menyediakan lingkungan yang kondusif untuk belajar.

Anak yang menempuh pendidikan home schooling, harus dibiasakan kerja praktek, membaca modul atau buku panduan tentang materi yang akan dipraktekkan. Bukan hanya itu, disiplin waktu dan membangun kebiasaan baik dengan berdiskusi juga harus dibiasakan. Selain itu mencari sumber materi baru, dan menemukan hal-hal baru lainnya dalam rentang waktu tertentu.

Dengan belajar dirumah semacam ini, diharapkan akan dapat belajar dengan nyaman dan senang hati. Sesuai dengan minat dan bakatnya masing-masing.


Editor: Abu Aqillah
Featured image: Ben White

Posting Komentar

0 Komentar