Lebih Dekat dengan Wisata Sejarah, Museum Pos Indonesia Bandung

Lebih Dekat dengan Wisata Sejarah, Museum Pos Indonesia Bandung - Berbicara mengenai wisata rasanya identik dengan sesuatu yang menyenangkan dan menghibur. Namun di Jawa Barat tepatnya di Kota Bandung, berwisata akan akan memberikan kesan yang berbeda serta mendalam. Di bandung berwisata bisa mendapatkan hiburan sekaligus mendapat pengetahuan yang berharga. Jika menginginkan hal tersebut, maka kunjungilah Museum Pos Indonesia di Kota Bandung.


Generasi sekarang mungkin sudah tidak banyak lagi yang mengenal dengan barang-barang atau seluk beluk mengenai Pos. Semakin canggihnya alat komunikasi sehingga mulai jarang yang menggunakan jasa kantor pos. Jadi rasanya tidak salah jika berkunjung ke Museum Pos Indonesia di Jalan Cilaki No. 73 Bandung, sebagai wujud mengenal dan mengenang sejarah pos Indonesia.


Sejarah Museum Pos Indonesia


Bicara masalah sejarah rasanya Museum Pos Indonesia ini tidak lepas dari zaman kolonial Belanda di Indonesia. Museum ini diketahui dirancang oleh arsitek yang sama dengan perancang gedung sate, yaitu J. Berger dengan bantuan Leutdsgebouwdienst. Sejatinya bangunan ini pada awal berdirinya bernama Gedung PTT (Pos Telegrap dan Telepon).  Museum ini berdiri pada tahun 1938.




[caption id="attachment_1515" align="aligncenter" width="620"]Museum Pos Indonesia Salah satu pengunjung destinasi tempat wisata sejarah di Museum Pos Indonesia Bandung Jawa Barat. Foto dari: @mediananovia[/caption]

Memasuki masa peralihan kekuasaan dari Belanda ke Bangs Jepang, museum ini atau pada masa itu kantor PTT mengalami kurang perawatan. Akibatnya barang-barang yang jadi koleksinya menjadi terbengkalai. Bahkan saat masa kemerdekaan keberadaan Museum pos Indonesia ini kurang diperhatikan.


Hingga memasuki tahun 1980, museum pos Indonesia mengalami perawatan yang intensif dari Pemerintah. Tujuan perawatan tersebut adalah untuk menjaga barang-barang pos yang berharga dan bersejarah yang jadi koleksinya. Tepatnya pada hari Bhakti Postel ke-37 tahun 1983, Museum ini resmi berganti bendera menjadi Museum Pos dan Giro. Di museum ini menyimpan banyak sekali koleksi yang berharga.


Ragam Koleksi Museum Pos Indonesia


1.Koleksi perangko


Ragam koleksi yang jadi koleksi museum pos Indonesia yang pertama adalah ragam filateli atau perangko. Perangko merupakan benda pos yang memiliki nilai tersendiri. Selain desainnya yang beragam juga niulai sejarah dari perangko tersebut. Biasanya perangko akan bergambar peristiwa sejarah pada waktu itu. Sehingga untuk para penghobi filatelis maka berwisata ke tempat ini memang pas.


Di museum yang ada di samping Gedung Sate ini akan disajikan koleksi perangko dari masa ke masa. Mulai dari perangko pertama kali di dunia hingga perangko-perangko unik semua tersusun rapi. Penyusunan perangko berurutan berdasarkan periode keluar atau penerbitan perangko tersebut. Ada perangko dari berbagai negara dengan berbagai macam bentuknya.


2.Koleksi sejarah


Sebagai museum dunia pos dan telegram maka sudah selayaknya jika museum Pos Indonesia memiliki nila sejarah yang sangat kuat. Hal ini ditunjukkan dengan adanya beragam surat emas. Surat emas merupakan surat dari raja-raja nusantara yang ditujukan pada pihak Belanda. Dengan adanya surat emas ini maka kita bisa mencermati komunikasi penguasa kerajaan Nusantara dengan Bangsa Penjajah.


Surat yang telah berusia ratusan tahun ini mulanya disimpan di Museum Inggris. Alasannya karena pada saat itu bangsa Inggris memiliki hubungan yang kuat dengan raja Nusantara. Hampir semua surat tersebut ditujukan kepada gubernur jenderal Inggris Sir Thomas Stamford Raffles.


3.Koleksi perlengkapan perangko


Museum Pos Indonesia juga menyimpan koleksi benda atau perlengkapan pos lainnya. Barang yang dikoleksi diantaranya sepeda pos zaman dahulu, timbangan pos, seragam pos dari zaman kolonial hingga zaman sekarang, serta berbagai macam benda pos yang merupakan dokumen sejarah yang sangat berharga.


Featured foto by: @tentenkrishin

Posting Komentar

0 Komentar